part 53 (end)

14K 1.2K 404
                                    

chapter 53
ending scene
(2257 words)









***



Hyunjin dan Changbin berlari dengan paniknya menyusuri koridor rumah sakit yang masih lengang pagi itu. Jarak perjalanan Incheon menuju Seoul yang ditempuh sekitar 2 jam, kini ditempuh dalam waktu 1 jam saja oleh mereka. Syukurlah pengawalan dari pihak kepolisian yang disewa oleh Hyunjin cukup ampuh dalam memberi celah bagi taksi yang mereka tumpangi agar bisa melenggang di jalanan padat Kota Seoul.

Seorang remaja laki-laki seumuran Felix dan Jisung nampak ikut berlari mengikuti Hyunjin dengan tangan yang terus digenggam oleh Hyunjin. Eskpresi remaja itu seperti bingung dan pasrah. Ia hanya menuruti saja kemana langkahnya dibawa oleh Hyunjin.

"Bos!" teriaknya dari ujung koridor saat melihat Minho yang nampak sedang mondar-mandir dihadapan pintu instalasi gawat darurat.

Minho yang melihat Hyunjin muncul di ujung koridor bersama dengan Changbin dan sesosok laki-laki asing yang tidak dikenalnya, langsung berlari menuju anak buahnya itu dan memeluknya erat.

"Syukurlah kau datang tepat waktu" ucapnya sembari memeluk Hyunjin erat-erat.

"Sekarang cepat serahkan bocah lelaki itu kepada Dokter Jae. Jadilah penengah dan penerjemah antara bocah laki-laki itu dan Dokter Jae. Cepat selamatkan Jisung, ia sudah nyaris menyerah saat ini" perintah Minho dengan terburu-buru.

Hyunjin pun mengangguk.

Setelah pelukan itu dilepaskan oleh Minho, Hyunjin langsung berlari bersama remaja laki-laki asing itu masuk kedalam instalasi gawat darurat, melewati Seungmin dan Felix yang menatapnya dengan tatapan khawatir namun sedikit lebih lega.

Setelah pelukan itu dilepaskan oleh Minho, Hyunjin langsung berlari bersama remaja laki-laki asing itu masuk kedalam instalasi gawat darurat, melewati Seungmin dan Felix yang menatapnya dengan tatapan khawatir namun sedikit lebih lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah 30 menit tanpa kabar lebih lanjut, Hyunjin akhirnya keluar dari instalasi gawat darurat seorang diri.

Minho dan Changbin dengan segera mendekati Hyunjin setelah melihat sosok tampan itu baru saja keluar dari dalam ruang gawat darurat dengan ekpresi wajah yang kentara sangat lelah. Sedangkan Seungmin, ia ingin mendatangi Hyunjin juga, namun sayangnya Felix sedang tertidur dipundaknya. Maka dari itu, ia hanya menatap Hyunjin dengan tatapan penuh harap.

"Bagaimana? Bagaimana?" tanya Minho dengan paniknya.

"Sedang diproses. Mari berdoa yang terbaik untuk Jisung. Saat aku masuk tadi Jisung sudah benar-benar kritis dan syukurlah penanganan dapat dilakukan tepat waktu. Sekarang operasi sedang dilaksanakan" jelas Hyunjin.

Minho bernafas lega setelah mendengar penjelasan Hyunjin. Dan begitu juga dengan yang lainnya.

Mereka kini memilih untuk duduk berjajar dilantai sembari menunggu kabar terbaru dari pihak tim dokter yang menangani proses tranplantasi ginjal Jisung saat ini.

"Felix, Seungmin, lebih baik kalian pulang saja. Kalian pasti mengantuk kan?" tanya Minho ketika mengamati adiknya sedang bersandar pada bahu Seungmin dan menutup matanya.

Boss (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang