part 27

9.6K 1.2K 297
                                    

chapter 27
pengkhianat
(1922 words)







***





Atmosfer didalam mobil BMW itu sangatlah tenang namun cukup menegangkan.

Jisung yang duduk di jok belakang bersama dengan Minho kini hanya bisa menautkan jemari tangannya diatas pahanya dengan kepala yang menunduk.

Sedangkan Minho sedari tadi fokus menatap depan tanpa ada niatan membuka suara sama sekali.

Sejak mobil itu kembali dijalankan oleh Hyunjin, Minho sama sekali tak berniat menanyakan alasan Jisung kabur dari rumah atau bagaimana caranya bisa kabur dari rumah.

Namun beberapa menit berselang, Jisung tiba-tiba meneteskan air matanya kembali. Punggung dan kakinya terasa perih. Ditambah lagi dengan mentalnya yang terasa sakit menerima kenyataan bahwa Minho menangkapnya dan membawanya pulang kembali ke kehidupan lamanya lagi.

"Kenapa menangis? Tidak suka pulang kerumah lagi?" tanya Minho dengan nada dinginnya.

Jisung menggigit bibirnya, menyadari bahwa isakannya yang ia coba untuk bendung ternyata terdengar oleh sang majikan. Ia dengan segera menggelengkan kepalanya pelan.

"Lalu kenapa kau kabur?"

"Ah bukan itu yang terpenting..."

"Siapa yang membantumu kabur?" tanya Minho dengan posisi badan yang beralih menghadap Jisung, mencoba menatap sosok ringkih yang sedang menunduk itu.

"Seungmin?" tebak Minho dengan santai.

Jisung dengan segera menggelengkan kepalanya cepat. "B—bukan kak. Aku kabur sendiri..." ujar Jisung bohong. Ia tidak mau melibatkan Seungmin dalam masalah ini, maka dari itu ia lebih memilih untuk berbohong saja.

Minho hanya menyeringai tajam melihat Jisung yang sedang berbohong.

"Kau itu terlalu bodoh untuk berbohong, Han" ejek Minho dengan santainya.

Jisung mengangkat kepalanya, mencoba menatap Minho sekaligus mempertanyakan maksud ucapan Minho barusan.

"Kuberitahu ya"

"Satu..."

"Pagar rumahku terlalu tinggi untuk kau panjat. Kau butuh kunci gerbang untuk membukanya. Dan satu-satunya orang yang memiliki kunci itu adalah Seungmin"

"Dua..."

Minho memungut tas Jisung yang diletakkan sang pemilik disamping kakinya, dan membuka resleting itu dengan kasar.

"Kau tidak mempunyai uang. Lalu bagaimana kau bisa mendapatkan uang tunai ini? Ya sudah pasti Seungmin yang membantumu"

"Apalagi makanan-makanan ini"

"Aku tahu Han, kau tidak mungkin berani mencuri. Sudah pasti Seungmin mempersiapkan semua ini sebagai kebutuhan hidupmu selama kabur. Iya kan?"

Jisung tertohok oleh fakta-fakta yang diucapkan oleh Minho. Semuanya masuk akal dan tak bisa disanggah lagi. Ia pun hanya bisa menundukkan kepalanya lagi karena merasa benar-benar seperti maling yang baru saja tertangkap basah.

"Seungmin yang membantumu kabur kan?" tanya Minho sekali lagi.

Jisung dengan pasrah pun hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan.

"Haha, si keparat bajingan itu" umpat Minho dengan senyum seringainya dan tangan yang melipat di dadanya.

Hingga tiba-tiba, sebuah tangan kurus menggenggam lengan kekar Minho tiba-tiba, membuat sang pemilik yang cukup kaget itu dengan segera menolehkan kepalanya dan mendapati Jisung, dengan mata berair, menatapnya penuh harap.

Boss (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang