part 17

11K 1.4K 128
                                    

chapter 17
ambulance
(902 words)





***

Bunyi suara sirine ambulans terdengar mendekati kediaman Minho. Seungmin dengan cekatan berlari menyusuri halaman luas milik sang majikan untuk segera membukakan pintu agar ambulans itu bisa masuk kedalam kediaman Minho.

Setelah ambulans memasuki area halaman milik Minho dan berhenti tepat di teras dimana Hyunjin sedang memangku Jisung, Seungmin pun dengan segera berlari mendekati Jisung dengan panik.

Ia melihat banyak alat bantuan darurat yang mulai dipasang dengan telaten oleh perawat yang telah siap sedia dibagian belakang ambulans. Hal itu cukup membuat Seungmin ingin menangis.

"Seungmin, kamu dirumah saja ya. Biar aku yang ikut ambulans kerumah sakit" ucap Hyunjin yang tiba-tiba menepuk pundak Seungmin ketika si lelaki manis itu masih fokus memandangi tubuh lemah Jisung.

"T-tapi Jin..."

Seungmin dengan mata yang berair menatap mata Hyunjin. Hal itu membuat Hyunjin gemas sekaligus sedih.

"Hey, lihat aku..." Hyunjin mulai menangkup pipi gembil Seungmin, membuat Seungmin terpaksa untuk menatap mata Hyunjin yang nampak tegas itu.

"Jisung akan baik-baik saja. Percayalah padaku..."

Seungmin menundukkan kepalanya dan mengerucutkan bibirnya. Ia menatap kakinya yang kotor dan tak beralaskan apapun itu.

"Jagalah rumah ya? Bos tadi menyuruhmu untuk membersihkan kamarnya kan?"

Seungmin menganggukkan kepalanya pelan.

"Nanti aku akan pulang. Bos besok ada rapat penting dan aku harus mendampinginya" ucap Hyunjin final sebelum akhirnya ikut masuk kedalam ambulans itu.

Seungmin hanya menghela nafasnya berat ketika melihat ambulans itu pergi meninggalkan pekarangan rumah Minho.

Dengan langkah gontai, Seungmin pun menutup kembali pintu gerbang tinggi itu dan kembali kedalam rumah sembari menundukkan kepalanya.

Dengan langkah gontai, Seungmin pun menutup kembali pintu gerbang tinggi itu dan kembali kedalam rumah sembari menundukkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Seungmin memasuki rumah, Minho ternyata sudah tidak ada didalam ruang makan. Piring kosong dan gelas kosong itu diletakkan sang majikan begitu saja diatas meja makan. Dapat dipastikan, Minho telah menuju ke kamar tamu untuk mengistirahatkan badannya.

Jengkel? Tentu saja Seungmin jengkel. Ia sedari tadi terus mencerca kelakuan kurang ajar sang majikan yang telah menyiksa Jisung tanpa ampun tadi. Namun bagaimanapun ia tidak memiliki kekuatan apapun untuk melawan, karena Minho-lah yang memberinya uang dan tempat tinggal sekaligus. Jadi ia hanya bisa mengumpati majikannya dalam hati sejak tadi.

Dengan peralatan kebersihan seadanya, Seungmin mulai membersihkan darah Jisung yang mulai mengental itu.

Tidak ada rasa jijik atau enggan bagi Seungmin untuk membersihkan darah Jisung, karena meskipun baru mengenal Jisung dua bulan terakhir, Seungmin sudah menganggap Jisung seperti saudaranya sendiri.

Boss (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang