part 31

9.8K 1.3K 390
                                    

chapter 31
felix marah
(1671 words)









***





Felix yang sedang berlari melewati dapur cukup terkejut ketika ia bertemu dengan Changbin yang nampak sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

Ketika melihat sosok Changbin yang menghentikan langkahnya, Felix pun ikut berhenti didepan lelaki beraura dark itu.

Kedua tangan Felix dengan segera menggenggam kaos yang Changbin kenakan sekuat tenaga. Matanya bertatapan dengan mata Changbin yang selalu menunjukkan imej dark sang pemilik.

"Lepaskan Jisung sekarang! Ini perintahku!" ujar Felix tidak sabaran.

Changbin mendengus kesal sembari membuang mukanya dengan sebuah senyuman meremehkan.

Baru saja beberapa jam bertemu dengan seorang bocah laki-laki bernama Felix ini, namun sifat menyebalkan bocah dihadapannya ini memang benar-benar mengganggu pekerjaan Changbin di rumah ini.

"Kamu dengar aku tidak?!" bentak Felix sembari menarik-narik kaos Changbin yang sebenarnya sama sekali tidak mengintimidasi atau menyeramkan bagi Felix.

"Heh bocah. Sebelum kamu menyuruh-nyuruhku, setidaknya belajarlah sopan santun sedikit" ejek Changbin sembari menunjuk-nunjuk dahi Felix dengan telunjuknya.

"Wah berani ya kamu menunjuk-nunjuk dahiku?! Ingin dipecat dari sini?" ancam Felix sembari mengeratkan tarikannya pada kaos Changbin.

"Silahkan pecat saja kalau kamu bisa. Majikanku adalah Tuan Minho. Bukan dirimu. Jadi kau tidak ada hak untuk memecatmu" jawab Changbin santai.

"Dasar Bajingan!" umpat Felix kesal dengan kepalan tangan yang sepertinya hendak memberi pelajaran pada kulit mulus Changbin.

"APA APAAN INI?!"

Suara Minho tiba-tiba menggelegar memenuhi setiap sudut ruangan di rumah mewah itu. Lelaki tampan itu berteriak membentak dari lantai dua ketika melihat Changbin dan Felix yang sedang berdebat di dapur itu.

Felix yang menyadari adanya suara bentakkan dari kakaknya, dengan segera mengalihkan pandangannya yang sedang menatap Changbin itu untuk kemudian mencari keberadaan kakaknya.

Syukurlah, mata bulatnya itu menemukan kakaknya yang sedang berada didepan tangga seperti hendak turun menuju lantai satu.

Felix dengan segera berlari meninggalkan Changbin untuk mendekati kakaknya.

Sesampainya dihadapan Minho, dengan panik, Felix langsung menggenggam kedua lengan kakaknya dengan kedua tangannya. Matanya mulai menatap retina Minho dengan tatapan penuh kebingungan.

"A—apa semua ini benar, kak?" tanya Felix.

Minho mengernyitkan dahinya, bingung dengan pertanyaan Felix yang tiba-tiba ini.

"Kakak benar yang menyekap Jisung di gudang? Menyiksa Jisung selama ini? Menjadikan Jisung jadi budak seks kakak? Iya?" lanjut Felix setelah melihat tatapan bingung sang kakak.

Minho memutar bola matanya dan tertawa santai.

"Oh ternyata sudah bertemu Jisung toh?" tanya Minho keluar dari konteks pembicaraan.

"Jawab pertanyaan aku kak!" bentak Felix dengan suara yang mulai meninggi.

Minho tersenyum ketika Felix membentaknya. Tangannya ia gunakan untuk mengelus rambut pirang adik kesayangannya itu.

"Jangan campuri urusanku ya?" ujar Minho dengan nada ramahnya sembari menundukkan badannya sedikit guna menyejajarkan tingginya dengan kepala Felix.

Boss (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang