part 26

9.7K 1.2K 288
                                    

chapter 26
kembali
(1053 words)







***



"Hyunjin, ayo pulang. Sudah tidak ada yang perlu dikerjakan lagi. Aku ingin istirahat" ujar Minho kepada Hyunjin yang duduk di meja kerjanya yang berada tepat didepan pintu besar yang menghubungkan tempat kerja Hyunjin dengan ruangan besar tempat Minho bekerja.

Hyunjin yang telah berdiri sejak pintu besar itu terbuka pun dengan segera menganggukkan kepalanya. "Siap bos. Mobil akan saya siapkan sekarang" ujarnya sopan.

"Oke. Aku akan mengambil tas kerjaku terlebih dahulu" ujar Minho sebelum akhirnya kembali masuk ke ruang kerjanya.

Hyunjin pun mulai berjalan pergi dari bangku kerjanya untuk turun ke lantai basement gedung perusahaan elektronik milik Minho dan mempersiapkan mobil yang akan membawa sang majikan pulang ke rumah.

Hyunjin pun mulai berjalan pergi dari bangku kerjanya untuk turun ke lantai basement gedung perusahaan elektronik milik Minho dan mempersiapkan mobil yang akan membawa sang majikan pulang ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana jalanan Seoul siang itu tidak terlalu padat. Jam masih menunjukkan pukul 11, tepatnya belum menyentuh jam makan siang dimana biasanya para pekerja telah keluar dari gedung mereka masing-masing untuk mencari pengganjal perut di tengah hari.

Mobil itu melaju perlahan membelah jalanan Seoul. Minho sedang tidak dalam kondisi sibuk atau mengejar jadwal, maka dari itu Hyunjin dapat memacu kecepatan sedang dalam mengendarai mobil BMW hitam itu.

Minho pun nampak menikmati pemandangan langit biru dan jajaran gedung-gedung tinggi di pinggiran jalan dari dalam jendela mobilnya.

Namun tiba-tiba, ketika mobil hitam itu berjalan memasuki area pemukiman rumah Minho, matanya menangkap sesosok laki-laki yang nampak tidak asing baginya.

Lelaki berpostur tinggi juga kurus, dan sedang menenteng sebuah tas hitam yang nampak sangat penuh isinya itu sepertinya bukan sosok asing bagi Minho.

Karena lelaki itu menundukkan kepalanya sedari tadi sembari menatap jari-jari kakinya yang hanya beralaskan sandal sederhana itu, Minho menjadi sedikit kesusahan mengenali sosok itu.

Tapi hati Minho mengatakan bahwa sosok itu tetaplah tidak asing baginya.

"Hyunjin, berhenti dulu!" perintah Minho tiba-tiba.

Perintah mendadak itu sontak membuat Hyunjin bergerak cekatan dengan segera menepikan mobilnya perlahan-lahan. Sebagai seorang pengemudi telaten, tentu Hyunjin tidak mau mengagetkan mobil-mobil yang berada dibelakangnya karena berhenti mendadak.

"Masa Jisung sih?" gumam Minho mencoba mengenali sosok yang kebetulan berjalan di trotoar dan baru saja melewati mobil miliknya yang tengah berhenti dipinggir jalan.

"Itu Jisung!" ujar Minho setengah berteriak dengan mata yang melotot ketika meyakini sosok tidak asing yang dilihatnya itu adalah Jisung.

Minho bergegas keluar dari mobilnya, meninggalkan Hyunjin yang bingung dan terdiam di bangku kemudinya.

Boss (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang