part 54 (epilog)

15.1K 1.1K 240
                                    

chapter 54 : epilog
25 desember
(1673 words)









***





"Aduh Felix, cepatlah..."

"Sebentar dong, kak..."

"Ini kita sudah terlambat!"



Changbin menghentak-hentakkan kakinya dengan tidak sabar didepan kamar milik Felix. Sudah 10 menit ia menunggu Felix, namun si remaja manis berambut pirang itu belum juga muncul dari dalam kamarnya.

"Dalam enam puluh detik, kalau ga keluar, aku tinggal" ancam Changbin dengan nada dinginnya.

"Iya! Iya! Aku keluar!"

Terdengar suara derap langkah panik Felix dari dalam kamar yang semakin lama semakin terdengar jelas oleh gendang telinga Changbin. Ya, Felix berlari menuju pintu kamarnya.

CKLEK

Felix muncul dengan wajah cemberutnya.

"Ga sabaran!" omelnya dengan bibir yang dikerucutkan.

"Kamu sih lama! Didalem ngapain aja sih?!" tanya Changbin dengan tatapan dinginnya yang sepertinya sekarang tidak menakutkan lagi bagi Felix.

"Aku gabisa bikin dasi" jawabnya, masih dengan bibir mengerucut, namun kini dengan menundukkan kepala.

Changbin tertawa gemas.

Ia melihat dasi hitam yang dikenakan Felix masih belum terpasang dengan rapi, padahal jas formal hitam yang dipakainya telah melekat cocok pada tubuh kurusnya itu.

Changbin pun akhirnya menawarkan bantuannya dengan berinisiatif memegang dasi Felix dan mulai membuat simpul sederhana pada dasi itu.

Kepala Changbin yang tiba-tiba mengikis jarak diantara mereka berdua menjadi lebih dekat, membuat badan Felix seketika menegang.

Matanya membelalak terkejut melihat visual tampan Changbin yang tiba-tiba muncul dihadapannya.

Ia dapat menghirup aroma sitrus pada rambut Changbin yang berpadu serasi dengan parfum maskulin yang Changbin semprotkan pada jas hitam yang dipakainya.

"Kamu itu, sudah besar, tapi buat dasi aja kok gabisa" ejek Changbin sembari fokus menyematkan simpul-demi-simpul pada leher jenjang Felix.

Felix yang sebelumnya terfokus pada visual Changbin langsung kembali mengerucutkan bibirnya sebal setelah mendengar ejekan dari mulut pria beraura dark itu lagi.

"Ih! Kak Changbin kalo ga ikhlas bantuin Felix, mending gausah deh!" omel Felix sebal.

Felix mulai menggerak-gerakkan badannya asal, menghentak kekiri-dan-kekanan agar Changbin segera membatalkan niatnya untuk membantu membuatkan dasi untuk Felix.

Bukannya melepaskan dasi Felix pada genggamannya, Changbin malah melakukan hal yang tak terduga oleh Felix.

Changbin langsung menarik dasi hitam itu dan seketika menghapus jarak antara dirinya dan Felix dengan cara mengecup bibir ranum Felix.



CUP!



Mata Felix membelalak lebar, berbeda dengan Changbin yang lebih memilih menutup matanya.

Degup jantung Felix berdetak melebihi batas normalnya. Wajahnya seketika memanas dan memerah dan juga badannya mendadak kaku diposisi saat ini.

Kecupan itu berlangsung selama lebih dari sepuluh detik, hingga akhirnya Changbin mengakhirinya dengan sebuah lumatan kecil pada bibir bawah Felix.

Boss (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang