part 20 🔞

15.1K 1.3K 79
                                    

chapter 20
menuruti minho
(1026 words)












🔞warning!🔞

this chapter contains mature scene that not suitable for underage reader.
pada chapter ini terdapat konten dewasa yang tidak cocok untuk pembaca dibawah umur.










***

Sekuat apa Jisung mencoba menolak, Minho akan terus menang atas dirinya.

Beginilah kondisi Jisung sekarang. Terbaring dikasur dengan baju yang masih terpakai, namun bagian bawah yang tak tertutupi sehelai benang pun.

Kedua kakinya sudah berada diatas bahu Minho. Dan badan mereka telah 'menyatu' sejak 20 menit yang lalu.

Jisung tak bisa melawan. Ia tak punya tenaga lebih untuk sekedar membela dirinya sendiri.

Ia pun hanya bisa pasrah ketika junior besar milik sang dominan terus menembus bagian selatan tubuhnya tanpa henti, dengan tempo yang cepat, dan stabil.

"C—cukuph Kak—ngh!" mohon Jisung sedari tadi yang sama sekali tak didengarkan oleh Minho.

Minho sejak tadi terus 'menghajar' lubang yang sangat ia rindukan itu. Tangannya pun dengan lihai menggerayangi badan putih Jisung yang masih dilapisi oleh baju tipis itu.

"Kau tetap selalu hangat dan sempit, sayang—hh!" puja Minho dengan desahan yang terus keluar dari bibir tebalnya itu.

Minho memang tidak bermain kasar kali ini. Namun, kondisi Jisung yang masih dalam masa pemulihan dan trauma pasca keguguran membuat Jisung masih belum bisa menikmati permainan Minho sama sekali.

"H—hentikan, hiks" ucap Jisung yang mulai menangis.

Mata bulatnya sejak tadi memang terus ditutupnya rapat-rapat. Kedua tangannya meremas sprei untuk melampiaskan rasa sakit bercampur nikmat yang dirasakannya saat ini. Bibirnya terus ia gigit untuk menahan desahan agar tak keluar dari mulutnya.

"Mendesahlah, sayang! Ngh—ah!" pinta Minho ditengah-tengah aktivitasnya menyodomi lubang sempit itu.

Jisung menggelengkan kepalanya pelan dengan mata yang masih menutup, menandakan ia menolak permintaan sang dominan.

Minho yang melihat penolakan dari sang submissive merasa emosinya mulai tersulut.

"Mendesahlah atau aku akan bermain kasar, Han" ancam Minho tanpa berhenti dari aktivitasnya.

Jisung masih menggelengkan kepalanya tanpa mengetahui bahwa majikannya kini mulai terpancing emosi.

"AKH!"

Mata Jisung terbuka seketika merasakan sebuah tarikan tiba-tiba pada rambutnya. Bibirnya yang sempat terkatup itu terbuka tiba-tiba ketika ia merasakan sakit pada ujung-ujung rambutnya. Ya, Minho menjambak rambut Jisung.

"Aku bilang, mendesah" perintah Minho mutlak.

Jisung menganggukkan kepalanya pelan, air mata mulai menetes dari ujung-ujung matanya. Dengan terpaksa, ia pun mulai mendesahkan nama Minho beberapa kali, membuat sang dominan merasa puas atas desahan seksi dari sang submissive yang sangat ia nantikan itu.

 Dengan terpaksa, ia pun mulai mendesahkan nama Minho beberapa kali, membuat sang dominan merasa puas atas desahan seksi dari sang submissive yang sangat ia nantikan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boss (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang