part 8

15.3K 2K 212
                                    

chapter 8
melepas lelah
(1117 words)





***





Sudah seminggu yang lalu Minho dan Hyunjin berangkat ke Amerika.

Malam itu, sesuai jadwal, seharusnya Minho dan Hyunjin sudah sampai di rumah. Namun, meskipun waktu telah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, kedua laki-laki itu belum menunjukkan batang hidungnya dirumah mewah milik Minho.

Seungmin pun sebenarnya sudah menyiapkan makan malam untuk sang majikan. Tetapi karena mendapat kabar dari Hyunjin bahwa mobil mereka terjebak macet dan hujan deras, Seungmin pun harus kecewa karena makanan yang ia masak bersama Jisung kembali tidak bisa dinikmati dengan hangat oleh sang majikan. Tetapi Minho setidaknya memberi keringanan untuk Seungmin agar ia dapat tidur terlebih dahulu tanpa perlu menungguinya sampai.

Sedangkan Jisung, ia telah memakai baju tidur miliknya karena akan bersiap untuk tidur. Tetapi, saat ini ia sedang menyibukkan diri dengan membaca novel yang ia pinjam dari Seungmin diatas kasur miliknya. Cuaca yang cukup dingin karena hujan menurutnya sangat cocok dihabiskan dengan membaca novel dan mencari kehangatan didalam selimut tebal miliknya.

Cklek!

Suara pintu utama rumah mewah itu terbuka menginterupsi keasyikan Jisung membaca novel. Jisung yakin itu pasti Minho.

Ia segera turun dari kasurnya dan berlari keluar dari kamarnya. Dari lantai dua, dia bisa melihat Minho yang datang dengan raut wajah lelah dan berjalan lemas.

Jisung sebenarnya sedikit ragu-ragu untuk mendekati Minho dalam kondisi seperti itu, karena ia ingat kejadian minggu lalu dimana Minho pulang dalam keadaan tidak baik dan berakhir melakukan tindakan kekerasan kepadanya.

Tetapi Jisung segera menghapus pikiran buruknya itu. Ia mulai berjalan menuruni tangga dan mendekati Minho yang berjalan lemas melewati ruang tamu untuk menuju tangga.

"Sini kak, biar aku bantu" ucap Jisung sembari mengambil alih tas kerja Minho dan tersenyum manis kearah Minho yang kebingungan atas tindakan tiba-tiba Jisung.

Jisung pun berjalan terlebih dahulu menaiki tangga untuk menuju kamar Minho, diikuti oleh Minho yang kini juga berjalan tepat dibelakang Jisung.

"Kak Minho pasti capek ya? Baru saja melewati penerbangan yang cukup lama, dan ditambah harus terjebak kemacetan" tanya Jisung pada Minho sembari tetap berjalan memasuki kamar milik Minho tanpa menoleh kearah lelaki yang lebih tua.

Tak ada jawaban dari Minho. Jisung yakin pasti majikannya itu cukup kelelahan saat ini.

Ketika Jisung baru saja meletakkan tas kerja Minho diatas kasur milik Minho, tiba-tiba Jisung merasakan badannya dipeluk erat oleh seseorang. Jisung yakin itu pasti Minho.

Minho memeluk Jisung dari belakang dengan sangat erat. Ia meletakkan kepalanya pada ceruk leher Jisung dan memejamkan matanya setelah mendapatkan kenyamanan pada ceruk leher si manis. Nafas Minho cukup teratur menghirup aroma lavender pada leher Jisung.

Jisung sebenarnya masih cukup kaget karena Minho memeluknya tiba-tiba, degup jantungnya pun sempak berdetak cepat karena gerakan tiba-tiba itu. Namun, setelah Jisung dapat mengontrol detak jantungnya, ia pun tersenyum dan memaklumi tingkah Minho itu.

Jisung berusaha untuk membalik badannya karena posisi Minho yang bertumpu pada badannya membuatnya selalu terdorong kedepan karena berusaha menahan beban Minho.

Tanpa melepaskan pelukan Minho, Jisung berhasil membalik badannya. Ia pun membalas pelukan Minho dengan satu tangannya karena tangan lainnya ia gunakan untuk mengelus rambut hitam milik sang majikan.

Boss (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang