part 39

11K 1.2K 309
                                    

chapter 39
diagnosa
(1333 words)








***




Hyunjin, Changbin, dan Felix duduk diam disamping sebuah kasur putih dimana Jisung ditidurkan. Mereka terus mengamati Jisung yang masih belum sadar sejak tadi.

Kebetulan, Jisung telah dipindahkan ke ruang rawat inap setelah seluruh sampel untuk mengecek penyakit apa yang dideritanya sudah diambil oleh pihak rumah sakit.

"Tuan, pulang saja ya? Sudah malam. Sejak tadi pagi tuan sudah disini bersama dengan saya dan Changbin. Tuan pasti lapar kan?" tawar Hyunjin dengan sopan.

Felix menggeleng. Ia masih fokus menatap Jisung yang nampak pucat dihadapannya.

"Tidak mau. Aku mau disini" tolaknya dengan nada datar.

Mendengar penolakan dari majikan mudanya itu, Hyunjin pun menatap bingung kearah Changbin, menunjukkan ekspresi tak tahu harus berbuat apa.

"Lix, ayo pulang denganku. Nanti kembali lagi setelah kamu mandi dan makan. Ya?" bujuk Changbin yang sedikit melembut.

Felix mengalihkan pandangannya menatap Changbin. Ia menggelengkan kepalanya pelan lalu kemudian menunduk.

Changbin dapat melihat, bola mata Felix nampak berair, wajahnya menunjukkan raut penuh kekhawatiran. Changbin pun tak bisa melakukan hal lain selain bangkit dari duduknya untuk mengelus punggung remaja berambut pirang itu pelan.

Hingga kemudian, pintu kamar inap Jisung dibuka oleh seseorang.

Woojin datang dengan jas putih dokter miliknya, membawa beberapa berkas bersama dengan seorang laki-laki berjas putih lain yang tidak dikenali oleh Felix, Changbin maupun Hyunjin.

Woojin nampak tersenyum simpul kearah Felix, Hyunjin, dan Changbin. Namun, Hyunjin dapat mengetahui bahwa senyum itu nampak seperti sebuah kedok yang sedang disembunyikan oleh Woojin.

Felix yang melihat kehadiran Woojin, dengan segera bangkit dari duduknya dan berlari mendekati teman kakaknya itu.

"K—kak Woojin, Jisung kenapa? Jisung tidak apa-apa kan? Jisung kok belum sadar? Jisung sehat-sehat saja kan?" tanya Felix tidak sabaran seraya menarik-narik tangan Woojin dengan kasar.

Woojin mencoba menenangkan Felix yang panik itu dengan menepuk-nepuk pelan bahu Felix.

"Aku kesini membawa dokter yang lebih tau mendetail tentang sakitnya Jisung. Aku akan menyerahkan segala pengobatan dan perawatan pada seniorku ini. Kenalkan dia Park Jaehyung. Panggil saja Dokter Jae" ujar Woojin memperkenalkan rekannya.

Jae membungkukkan badannya dengan sopan dihadapan Hyunjin, Changbin, dan juga Felix.

"Saya Jae, dan saya adalah dokter spesialis ginjal yang akan menangani pasien atas nama Han Jisung" ucap Jae memperkenalkan diri.

"Jadi apa yang terjadi pada Jisung, dok?" tanya Felix yang kini beralih menatap mata Jae dengan penuh perhatian.

"Dia terkena gagal ginjal"

"Salah satu ginjalnya sudah tidak berfungsi lagi, dan dia kini hanya bertahan dengan satu ginjal yang kondisinya mulai memburuk juga" jelas Jae sembari membaca rekam medis yang dipegangnya.

Felix terdiam. Begitu juga dengan Changbin dan Hyunjin.

"Kerusakan pada ginjal biasanya terjadi karena gaya hidup yang kurang sehat. Terutama penggunaan obat dalam jumlah yang tidak teratur dan terlalu sering" lanjut Jae.

Boss (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang