part 34

9.7K 1.2K 366
                                    

chapter 34
mengadu
(1834 words)







***





"Tinggallah bersamaku dan mari memulai hidupmu yang baru"

Jisung terpaku di posisinya ketika Chan mengucapkan kalimatnya itu kepadanya. Tak hanya dia, Felix pun juga diam terpaku mendengar kalimat tersebut.

"Bagaimana? Kau mau?" tawar Chan sekali lagi.

Jisung terlihat terkejut dan bingung disaat yang bersamaan. Ia menengok kearah Felix yang duduk dibelakang Chan saat ini.

Felix hanya tersenyum simpul. Sorot matanya menunjukkan bahwa semua keputusan berada di tangannya. Jisung sadar, Jisung telah dewasa untuk memutuskan apa yang harus ia lakukan dalam hidupnya.

"Ayo pulang bersamaku. Akan kupastikan Minho tidak akan menyakitimu lagi" ucap Chan mencoba meyakinkan Jisung lagi.

Jisung menunduk. Konflik batin memenuhi otak dan hatinya. Ia bingung saat ini.

Hening tiba-tiba menguasai ruangan itu. Tak ada suara dari Jisung, Chan, ataupun Felix selama beberapa menit. Felix dan Chan seperti menunggu Jisung merenungkan keputusannya.

Hingga kemudian, suara Jisung akhirnya memecahkan keheningan itu. "Kak Chan..." panggilnya.

Chan yang merasa namanya dipanggil, dengan segera menatap mata Jisung dengan tatapan penuh harap.

"Maaf..."

"Aku tidak bisa" ujar Jisung singkat.

Chan mengernyitkan dahinya. "Maksud kamu?"

"A—aku akan pulang dengan Felix. A—aku tidak mau siapapun terluka karena keinginanku untuk bebas. Aku tidak mau ada yang tersakiti karenaku, seperti halnya Kak Seungmin dan Kak Hyunjin" jelasnya, sedikit ragu-ragu namun jelas.

"Memangnya Seungmin dan Hyunjin kenapa?" tanya Chan sekali lagi.

"C—ceritanya panjang kak. Yang pasti, aku tidak mau berani-berani kabur dari Kak Minho lagi" jawabnya.

"Ah begitu ya..."ujar Chan kecewa.

"Han Jisung, ini obatmu sudah siap!"

Teriakan Woojin syukurlah dapat menjadi medium untuk mengubah topik pembicaraan yang perlahan semakin canggung itu. Si lelaki bermata sipit itu masuk kedalam ruangannya dengan beberapa kantung obat.

Jisung dengan segera turun dari kasur pasien dan berjalan menuju tempat duduk di samping Felix.

"Ini obatnya, ada salep juga. Mintalah Felix atau Seungmin untuk mengaplikasikan pada punggungmu ya? Jangan sering-sering terkena air dulu ya, supaya lukamu cepat kering" pesan Woojin sembari menyerahkan sebuah kantung berisi obat-obatan dan salep.

Jisung mengangguk paham. Ia kemudian mengambil kantung obat itu dan membawanya.

"Ah kalau begitu kami pamit dulu ya kak" ujar Felix setelah ia rasa Jisung telah mendapatkan apa yang ia butuhnya.

Jisung dan Felix langsung berdiri dari duduknya, diikuti oleh Woojin dan juga Chan yang sebelumnya sempat duduk di kursi tunggu dibelakang Jisung dan Felix.

"Ayo aku antarkan kedepan" ucap Woojin menawarkan diri.

Jisung dan Felix mengangguk bersamaan dan tersenyum.

Felix dan Woojin berjalan beriringan menyusuri koridor sembari bercakap-cakap singkat perihal kehidupan universitas Felix. Sedangkan Jisung berjalan berdampingan bersama Chan dengan canggungnya. Hanya keheningan yang menemani mereka. Tak ada percakapan apapun karena kecanggungan itu.

Boss (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang