Brak
"MAKEU!!!"
Siang itu jam masih menunjum pukul 14.00, Mark yang sebelumnya tengah sibuk mengunyah semangka mendadak bungkam.
Potongan semangkanya ia jatuhkan, membulatkan juga mata kecilnya ketika tanpa permisi Renjun melompat kepangkuannya. Duduk manis dengan kaki dan tangan melingkari tubuhnya.
"hiks"
Anak manis yang saat ini terlihat seperti koala mengeluarkan isakan pertamanya. Mark masih mematung, tak begitu paham dengan situasi yang terjadi.
"Hyung, aku bu- oh....gapapa"
Jaemin didepan sana hanya tersenyum maklum, mendapati bagaimana wajah tampan Mark yang terlihat kaget ketika melihatnya. Ugh, Jaemin paham seberapa takutnya Mark, lelaki itu pasti tak mau Jaemin salah paham.
"Aku gapapa, lanjutin aja hyung" Jaemin berujar tanpa suara, meminta Mark untuk bersantai sedikit tanpa perlu khawatir Jaemin akan cemburu.
Ayolah, Jaemin paham betul bagaimana sikap Renjun. Adiknya itu terlampau manis, terlampau menggemaskan yang tak akan mungkin bisa membuat Jaemin cemburu kalaupun si bungsu itu mencium pipi Mark dihadapannya.
Dan.....lagipula Renjun sendiri yang bilang kalau Mark bukan tipenya. Apalagi yang perlu Jaemin khawatirkan?
"Anak bayi kenapa eum?"
"hiks makeu~ Njun bukan hiks anak bayi~"
Astaga, diusianya yang menginjak 18 pun Renjun masih bisa merengek bak bayi seperti itu? Berarti tidak salah kalau Mark memanggilnya bayi kan?
Ketiganya diam....Renjun yang masih terisak sambil membenamkan wajah didada Mark, Jaemin yang hanya senyum-senyum sambil menyesap ice coffee-nya, juga Mark yang dengan telaten mengusap punggung bergetar Renjun.
"Ceritakan saja Njun, Makeu sama Nana dengerin"
"hiks"
"..."
"T-tapi jangan ketawain Njun~"
"kamu kenapa sih dek? Digangguin Jeno lagi?" Gelasnya Jaemin letakan dimeja sebelum memilih untuk mendekatkan diri kearah Mark, ikut diusapnya punggung bergetar sang adik....tersenyum begitu manis yang mana malah membuat Mark gemas sendiri karenanya.
"hyuuuuung~ b-bukan Jenoooo~"
"Terus?"
Kepalanya ikut Jaemin sandarkan dibahu Mark, masih begitu sabar menunggu penjelasan sang adik yang sepertinya.....akan terdengar kekanakan.
"hiks"
Dua detik berikutnya wajah manis itu diangkat. Menunjukkan pada dua lelaki yang lebih dewasa darinya wajah berantakan yang khas.
"H-hiks, Nana hyung ingat J-jaehyunnie Ssaem?"
"Hu'ung" Jaemin mengangguk mengiyakan, merapikan helaian lepek didahi Renjun dengan begitu perhatian.
"T-tadi sehabis kelas selesai....Jaehyunnie Ssaem bilang dia mau menikaaaah huweeeee"
Mark berkedip kaget, Jaemin mematung ditempatnya dan Renjun menangis kencang.
Jadi benar yang Renjun bilang kalau ia menyukai guru bahasa inggrisnya disekolah? Masa sih? Padahal dari dulu anak itu ngotot kalau dirinya hanya menyukai Lee Jeno. Dasar labil-_-
"Loh, kenapa adek nangis? Katanya sukanya sama Jen-"
"Gamau! Jeno nyebelin gitu dih. Marah-marah melulu kerjaannya~"