36 › Appa pt.2

5.4K 560 86
                                    

⚠️⚠️⚠️ (aku masukin beberapa adegan. Jadi buat kalian yang emang kurang cocok sama konten dewasa mending di skip aja chapter ini yaaaa^^) tuh tuh tuh, udah aku kasih warn loh yaaaaaa~

Ohiya, masih inget Huang Hanna????

Kalo lupa atau ada yang belum kenal coba cek 'Especially for you, chap 41. Appa'

Jarang-jarang kan aku mau kasih pt.2 wkwk

Happy reading~

Typo(s)

.

"Hanna mau adik?"

Jam masih menunjuk pukul 6 pagi ketika mata si manis kesayangan Renjun mengerjap polos.

Semalam dirinya bermimpi, diberikan adik bayi yang super menggemaskan oleh sang Appa.

Oh, soal Jeno yang berniat menikahi Renjun itu.....

Yeayy, mereka menikah bulan lalu.

"umm Eomma~"

Anak manis itu merengek, memakai sendal tidurnya susah payah dan selanjutnya berlari kecil keluar dari kamar.

"Nghh, d-dingin mhh Jeno~"

Langkah kaki itu masih terlihat antusias walau sesekali berhenti ketika suara asing menyapa pendengarannya. Hmm, bukan suara asing juga sih....karena Hanna tau betul itu suara Eomma-nya.

"Hanna yang minta sayang, k-kau dengar sendiri...D-mhh dia minta adik kembar"

Adik....kembar

Adik kembar?

Hanna yang kebetulan tak begitu jauh jaraknya dari si orang tua laknat merasa begitu bersemangat ketika sang ayah membahas 'adik kembar'

Oh, jadi dia serius akan dihadiahi adik kembar?

Astagaaaaa, Hanna senang sekali.

Senyum cantiknya yang mirip Renjun itu mengembang, mempercepat langkahnya menuruni tangga walau agak kesusahan karena kaki mungilnya.

"J-jen u-unghh"

"Eomma~" Hanna mencicit begitu pelan, dirinya yang tadi berniat menghampiri Eomma dan Appa kini malah mematung ditempatnya.

Matanya mengerjap polos, memperhatikan kedua orang tuanya didepan sana.

Eomma-nya terlihat kesakitan, matanya terpejam dengan tangan memeluk leher sang Appa begitu erat.

Tubuh mungilnya yang hanya terbalut kemeja biru muda kebesaran milik Jeno itu tak terlalu jelas untuk Hanna lihat. Yang Hanna tahu hanya.....Eomma-nya tak mengenakan apapun lagi selain kemeja biru yang melorot itu.

Eomma-nya terlihat duduk diatas counter, dengan kaki hampir melingkari tubuh Jeno dihadapannya.

Jari-jari kakinya bergerak gelisah, ketika Jeno bergerak tak beraturan memasukinya.

Hanna hampir berteriak, merasa begitu tak tega pada sang Eomma yang terlihat begitu lelah, berkeringat juga menangis.

Tapi....urung.

Karena Renjun yang baru saja menciumi pipi Jeno membuat Hanna berpikir Eomma-nya baik-baik saja dan tak keberatan dengan semua yang dilakukan sang Appa.

"A-aku...A-anhhh"

Tubuh mungil itu ambruk, kepalanya jatuh dibahu Jeno. Terlihat juga punggungnya yang naik turun ketika mengambil nafasnya serakah.

Kekehan Jeno terdengar setelahnya, memeluk tubuh lunglai dihadapannya dan memberikan kecupan penuh cinta dipipi hingga pucuk kepala istrinya.

"Saranghae"

[2] Young, Love, and You || Noren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang