40 › (⚠️) Do you wanna play with me?

7.3K 536 112
                                    

BUDAYAKAN MEMBACA!!!

⚠️⚠️⚠️⚠️
Aku balik lagi masukin beberapa adegan.....mungkin ga sepanas bayangan kalian.....dan disini aku berusaha biar ga terkesan terlalu bar-bar sih haha😂😂😂😂
Pokoknya buat yang ngerasa masih polos, mending di skip dulu chapter ini ya❤

Typo(s)

.

Hal pertama yang Jeno sadari ketika membuka mata ialah...... gelap. Disusul dengan nyeri dipergelangan tangannya yang terikat, lalu hawa dingin yang menusuk kulitnya yang.....telanjang?

Jeno meronta sebentar, berusaha membebaskan ikatan tangannya diatas sana sebelum ranjang yang ia tiduri bergerak ketika dinaiki.

"Tampannya~"

Hembusan nafas lembut itu terasa didepan wajah Jeno. Hembusan hangatnya disertai suara kekanakan yang menyenangkan untuk didengar.

Tubuh Jeno meremang, ketika belaian lembut menyapa wajahnya.

Ujung jarinya menelusuri permukaan wajah si tampan, bergerak kesana kemari dan berhenti didepan bibirnya.

Cup

Jeno merasakan belah kenyal itu mendorongnya, melumatnya sedikit dengan penuh kehati-hatian.

"u-itu...b-bisa lepaskan aku?"

"..."

"a-atau setidaknya lepaskan penutup ma—hmmphtth"

Jeno tak berkutik, bahkan ketika bibirnya mulai dikuasai oleh lelaki yang baru saja menduduki perutnya itu.

Nafasnya memburu, dengan segala bentuk ciuman tak beraturan yang membasahi sekeliling bibir Jeno.

Ya tuhan, yang menciumnya bukan anak sd kan?

"Jeno-yaaaa, do you wanna play with me?"

Jemari kurus itu menggoda Jeno kembali. Bergerak perlahan menyusuri dada Jeno sampai berhenti didepan pusaka kebanggaan Jeno dibawah sana.

Lelaki tampan itu mengerang pelan, membusungkan dadanya ketika tangan mungil itu menggenggamnya dibawah sana, memainkannya kekanakan dengan tempo tak beraturan.

"B-biarkan aku membuka arrghht tutup mata sialan ini!"

"Jangan~ nanti tidak menyenangkan lagi~"

"ughh"

Jemari kakinya bergerak gelisah. Ketika rasa lembab dirasakan dirinya dibawah sana. Dengan gerakan naik turun, Jeno jelas merasakan bagaimana gigi-gigi kecil itu menggeseknya. Memberikan kenikmatan berkali-kali lipat hingga ia merasa hampir tak sadarkan diri.

"Asssh"

Cairannya tumpah, tak sampai benar-benar berceceran. Jeno merasakannya, bagaimana mulut mungil itu menghisap keseluruhannya.

"banhwak hehali! (banyak sekali!)"

Tak sampai hitungan detik sampai Jeno merasa bibirnya kembali dibungkam. Ia dilumat paksa, dipaksa pula untuk menelan sisa-sisa cairannya juga dari mulut lelaki dihadapannya.

"mhh"

Didetik berikutnya, hal pertama yang Jeno dapati ketika penutup matanya terlepas......mata cantik itu.

Huang Renjun.

Jeno tak sanggup lagi untuk sekedar melayangkan protes. Bagaimana Renjun mengerling nakal kearahnya dengan bibir yang masih melumatnya ganas cukup membuat Jeno lupa diri.

Pusing menyerangnya, benar-benar tak sanggup lagi untuk berpikir jernih ketika Renjun kembali kebawah sana. Memainkan kembali kebanggan Jeno sebelum mengarahkannya kelu—

t-tunggu....Renjun tak bermaksud memasukan milik Jeno yang sebesar itu kedalamnya kan? M-maksudnya....memangnya mu—

"Angghhh"

—at?

Mata cantik itu terpejam, juga bibir tipisnya yang ia gigit sensual kembali membuat pikiran Jeno melayang.

Belum lagi rematan-rematan halus dari dalam sana yang membuat Jeno mengerang kenikmatan.

Astaga, hanya tinggal lepaskan ikatan tangannya dan Jeno benar-benar akan menghajar kakak kelasnya yang binal ini.

"Ughh, J-jenoo~"

Tangan mungilnya bertumpu diperut Jeno, dengan tubuh bergerak naik turun yang terlihat sangat menarik untuk disaksikan.

Jeno berniat menghajarnya, menguasai tubuh mungil itu........

Tapi tak sang—

Kriiiinggg kriiiiinggggg

Jam menunjukkan pukul 9 pagi ketika Jeno dengan nafas terengah membuka matanya. Bagian bawah tubuhnya terasa basah, juga dengan keringat yang menbanjiri tubuhnya.

Matanya mengerjap cepat, tak kuasa menahan keterkejutan.

Apa-apaan mimpinya tadi itu? Bersetubuh dengan Huang Renjun itu adalah hal paling mustahil di dunia. Mana mungkin ketua osis super sibuk itu mau meluangkan sedikit waktunya untuk orang seperti Je—

"Sayangku sudah bangun?"

—no.

Suara itu.

Jeno menoleh, mendapati lelaki dengan perawakan yang ia tahu betul siapa pemiliknya.

Dua detik berikutnya si lelaki berbalik, dan tersenyum begitu manis kearah Jeno.

"Hai, tidurmu pasti nyenyak"

Renjun didepan sana melepaskan satu kancing kemejanya, menyisakan dua buah kancing dibagian bawah dari kemeja biru kebesarannya.

Dadanya mengintip dan pahanya yang tak tertutupi apapun cukup menarik untuk dipandang ketika langkahnya mendekati Jeno.

Tunggu!

"R-renjun"

Si manis itu makin mendekat tapi Jeno sama sekali tak sanggup menghentikannya. Ketika Renjun naik keatas ranjang bersamanya.....ia pasrah.

Jeno berusaha menghalau ketika Renjun membelai pipinya, tapi urung ketika ia sadar tangannya terikat dikepala ranjang.

"Astaga, kumohon tidak lagi"

Dan Jeno sama sekali tak bisa berbuat banyak ketika Renjun sudah menindih dan menatapnya dengan begitu menggoda.

"Do you wanna play with me? Jeno sayang?"

.
.
.

Double up loh aku tudeiiiii🙃🙃🙃
Ewwwh😂😂😂

I wanna play with you
You wanna play with me?
길을 잃었어
나는 어디 인지

* CIX — Movie Star
**gaosah nyanyi ya kaleyaan🙃🙃🙃

Btw.......

Mastu*bating sama DISTURBING keknya jauh:")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mastu*bating sama DISTURBING keknya jauh:")

Yaampun, kuingin ngakak tapi tenggorokan sakit wkwkwk

With love,
Peen♥

[2] Young, Love, and You || Noren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang