55 › You and You

3.1K 442 166
                                    

Alasan Jeno sampai detik ini tidak memiliki kekasih.....

Huft... Salah bunda😖

Ah tidak juga sih. Bisa-bisa Jeno tak akan dapat uang jajan kalau terus menyalahkan Bunda seperti ini.

Oke, cari alasan lain.

Begini...

Jeno itu tampan. Jelas

Baik hati dan tidak sombong. Tentu, ajaran bunda selalu begini

Pintar. Yah tidak sampai menjadi juara satu disekolahnya sih, tapi tak pantas diremehkan juga.

Hampir setiap harinya ada gadis maupun lelaki yang menawarkan diri untuk jadi kekasihnya.

See, tak perlu repot-repot mencari.....semua calon pacarnya akan datang dengan sendirinya kan.

Oh, Jeno ingat satu dihari ini.

Gadis manis yang menyatakan cintanya didepan gerbang sekolah.

"Jen, aku suka padamu. Ayo pacaran"

Manis, Jeno suka senyumnya. Rambut kecoklatannya yang bergelombang membuat Jeno jatuh cinta.

Senyum tampan itu bahkan sudah terukir, bersiap membalas perasaan si gadis sebelum....

"PAPA! lama banget jemputnya! Adek capek nungguin papa!"

Si kerdil....

Namanya Huang Renjun.

Tetangganya yang super duper menyebalkan.

Kalau boleh, Jeno ingin sekali memasukan bocah nakal itu kedalam teko Jin milik aladdin.

Menyebalkan.

Tuh kan, mood-nya makin buruk ketika mengingat momen itu. Renjun kelewatan sekali, selalu mengaku menjadi anaknya ketika ada orang lain yang mendekati Jeno.

Tak masuk akal kan, bahkan Jeno masih kelas 2 SMK. Mana mungkin sudah punya anak kelas 2 SD😭

"JEN, ADA RENJUN!"

Astaga....

Bencana....

Pekikan Bunda dibawah sana membuat Jeno terkejut untuk sepersekian detik. Ia buru-buru menutup majalah dewasanya, menyembunyikannya dibawah bantal tepat sebelum pintu kamarnya diketuk.

"Masuk saja, tidak dikunci!"

"Kayyy~"

Ah sial, titisan setan yang muncul.

"Ka Jenooooo~"

Senyum kekanakan yang manis itu muncul mengiringi langkah riang Renjun ketika menghampiri Jeno.

"Ka, ayo maiiinn~"

Dan tanpa permisi, Renjun naik keatas pangkuan Jeno. Masih tersenyum senang hati dengan rentetan gigi susu yang dipamerkan.

"Tidak ah, aku capek"

"Kakak kan daritadi rebahan dikamar doang!"

"Sok tahu"

"Tahu dong, aku kan mengintip dari sana~"

Tangan mungil itu menunjuk kearah Jendela kamar Jeno yang kebetulan tak tertutupi tirai.

Pemandangannya bagus. Rumah mewah Renjun yang bercat putih, juga ukiran manis di dinding rumah tetangganya.

Oh tunggu, Jeno lupa....

"Kamu mengintip dari kamarmu lagi?"

"hehe" si mungil itu tertawa riang, menyipitkan matanya kala Jeno hanya bisa menatapnya.....terlihat agak sebal sih.

[2] Young, Love, and You || Noren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang