44 › Lil' thief

4K 564 80
                                    

Hari libur + Perbaikan Nilai = NERAKA

Demi tuhan, Renjun membencinya! Waktu tidurnya yang berharga harus terganggu hanya karena nilainya kurang 0,005 dari kkm. Asdfghjkl

Ya tidak sendirian sih, tapi tetap saja rasanya malas. Datang pagi buta ke sekolah mengikuti jadwal Kim Ssaem benar-benar hal paling menyebalkan. Padahal kalau hanya perbaikan kan bisa dilakukan agak siang nanti.

"asdfghjkl, sebal"

Bibir mungil itu mengeluh lagi untuk kesekian kalinya. Sebagai ketua kelas yang mengaku paling bertanggung jawab, ia jadi harus berurusan dengan banyak hal.

Ini melelahkan, Renjun yang sejujurnya tak pernah sama sekali berniat menjadi ketua kelas harus pasrah karena dipaksa teman-temannya.

"Kenapa sih harus hari ming— ung? Lee Jeno?"

Ocehannya berhenti....refleks berbisik diakhir kalimatnya ketika mencoba mengenali sosok didepan sana.

Tengah berbaring disalah satu meja panjang dipojokan yang tak tersorot langsung sinar matahari.

Langkah kakinya Renjun bawa mendekat. Berusaha tak menimbulkan satu suara pun agar Jeno yang nampak lelap itu tak terusik.

'untuk apa Jeno kesekolah? Dia kan tidak ada perbaikan'

Tubuh mungilnya ia hadapkan sejajar dengan kepala Jeno, secara tak sadar menghalangi sinar matahari untuk mengganggu tidur tampan si wakil ketua kelas.

"Jeno?"

Renjun memanggilnya lembut, mencolek pipi rekan kerjanya dengan ujung telunjuk penuh kehati-hatian.

"Jeno, kau tidak.....mati kan?"

Bahkan saat pipinya ditusuk beberapa kali, Jeno tak kelihatan sama sekali terganggu karena perbuatan Renjun.

Si ketua kelas kelihatan bingung awalnya, bahkan berniat menelpon ambulance kalau saja ia tak melihat bagaimana dada Jeno bergerak naik turun ketika bernafas.

"Syukurlah, kukira kau mati" katanya dengan senyum kekanakan yang terukir.

Selebihnya diam.

Renjun maaih setia berdiri ditempatnya agar cahaya matahari yang genit itu tak mengganggu Jeno.

Asdfghjkl.

Jeno itu......

Yang sikapnya dingin tapi digilai banyak gadis.....ternyata benar setampan ini ya? Haha, kenapa Renjun baru sadar sih? 6 bulan bekerja bersama sebagai ketua dan wakil ketua kelas baru kali ini ia sadar kalau jeno memang setampan itu.

Diam-diam ia tersenyum sendiri, mentertawakan dirinya yang selalu bilang kalau Jeno itu jelek.....tapi sekarang malah mengakuinya sendiri.

"tapi kau itu menyebalkan. Untuk apa tampan kalau menyebalkan?"

Renjun bergumam, tak sama sekali mengharapkan jawaban dari Jeno atas pertanyaannya yang dilontarkan entah untuk siapa.

Angin berhembus perlahan, menerbangkan beberapa helaian rambut baik milik Renjun maupun Jeno disana.

"Duh, disini kotor juga. Bisa-bisanya kau tidur di rooftop. Dasar bodoh!"

Tangannya terjulur, berniat mengambil kotoran ringan sebesar biji jagung yang mampir dipipi Jeno.

Tapi......Renjun tak sampai seberani itu sih.

Ia urung, merasa tak perlu melakukan itu semua ke Jeno. Lagipula, itu hanya benang.....tak akan merusak ketampanan yang dimiliki Jeno kan?

[2] Young, Love, and You || Noren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang