"ungh"
Ngomong-ngomong tentang adrenalin.....
hmmmmmmm.........
Kalau Jeno bilang, ketimbang menaiki wahana pemacu adrenalin yang dapat secara instan mempertemukan diri dengan tuhan, baginya lebih menantang lagi malah seorang Huang Renjun.
Jeno berani kok kalau diminta menaiki semua wahana ekstrim di taman bermain. Semua mudah dan malah menyenangkan, yang sulit itu......
Mendapati Renjun yang punya tingkat ke uwu-an luar biasa tiba tiba muncul didepan kamarnya. Dan, hanya mengenakan selembar kaos kebesaran.
"sssh"
Posisi duduknya diatas ranjang kembali merasa tak nyaman. Sejujurnya Jeno mulai menahan sesuatu didalam dirinya ketika melihat Renjun yang begitu mengundag didepan sana.
Jantungnya pun mulai berdebar tak karuan melihat bagaimana manisnya Renjun. Ah tuhan, tolong tutupi paha didepan sana dengan apapun.
"Pinjam celana!"
Nada suaranya masih selalu terdengar anarkis ditelinga Jeno. Tak peduli seberapapun uwu-nya, tetap saja seorang Huang Renjun itu galak.
Dan Demi tuhan,
Jeno mengutuk siapapun yang membiarkan Renjun mampir kerumahnya. Anak itu datang tiba-tiba dengan keadaan basah kuyup dan langsung menganggap rumah mewah itu rumahnya sendiri.
Kamar Jeno sasarannya. Lantainya jadi basah disetiap tempat yang dipijaki kakinya, bahkan pakaian dilemari Jeno ia acak-acak karena tak menemukan pakaian yang cocok untuknya.
"Jeno! Jangan melamun!"
"a-eh?"
"Pinjam celana! Aku kedinginan!"
Toloooooooong jangan biarkan Huang Renjun mendekati Lee Jeno sekarang!!!!!
.
.
.Nungguin antrian tol panjangnya minta ampun:")
Antrian tol aja panjang, emang cuma cintanya dia ke aku aja yang pendek:") hmmmmmmmm:")Maaf ya, aku gabutttzzzz:") hehe
With love,
Peen♥