13 › Innocent

6.5K 746 86
                                    

Selain tampan dan terkenal, Jeno bisa apa?

Bukannya Renjun menolak ajakannya untuk pacaran, tapi bukankah ia terlalu bertolak belakang dengan Jeno?

Anak itu sudah terbiasa dikerumuni banyak orang, bersenang-senang dengan banyak orang dan dikenali banyak orang.

Beda sekali dengan Renjun yang jelas-jelas membenci itu semua. Tapi dia bukannya membenci Jeno, hanya saja kepribadian mereka agak berbeda.

Jadi, selain yang disebutkan tadi.....Jeno itu bisa apa lagi? Berikan Renjun alasan masuk akal agar ia dapat menerima ajakan Jeno untuk menjalin hubungan.

"Kau tahu, selain hebat dipertandingan aku juga hebat di ranjang"

Renjun diam, menelan ludahnya gugup ketika Jeno menyeringai didepan sana

"Apasih"

"Kalau kamarmu membosankan aku bisa membuatnya menyenangkan"

"Caranya?"

"Aku.....kau....." Jeno mendekatkan wajahnya, dari dari jarak sedekat ini Renjun dapat dengan jelas merasakan hembusan nafas lembut lelaki itu diwajahnya "Yah, kau tahulah. Aku bisa mengajakmu bersenang-senang dari malam sampai pagi"

Bibirnya Renjun jilat tak sadar, membuat senyum perenang didepannya ini melebar dan makin terlihat tampan.

Astaga, pikiran Renjun meliar kemana-mana tapi Jeno terus menatapnya lekat seperti itu. Tak tahu lagi sudah semerah apa wajahnya saat ini.

"Aigoo. Pacarku manis sekali"

Belum juga jadi pacar, lelaki itu selalu mengakui Renjun seperti itu. Renjun sih tidak mau melarang, toh Lee Jeno itu kan bebal dan sulit diberitahu.

"Mau coba? Pasti ketagihan"

Bilang ke Jeno, penggemarnya dibelakang sana sudah menggila melihatnya berdekatan dengan Renjun seperti ini.

Tak ada jarak sama sekali juga, yang pasti membuat orang-orang disana mengira mereka tengah......berciuman, mungkin.

"Tahu apartemenku kan?" Jeno mengangguk antusias sebagai jawaban "Password-nya ulang tahunku" Lanjut Renjun sambil mendorong bahu Jeno untuk menjauh.

Huang Renjun....

Jeno mematung ditempatnya, terlihat masih begitu terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut Renjun.

Bahkan saat Renjun berjalan menjauh darinya ia masih berdiam diri bagai orang bodoh ditempatnya. Ya tuhan, Jeno itu kaget.

Apa itu maksudnya?

Ajakannya diterima?

Oh, bersenang-senang sampai pagi ya?

"Aku ada kelas sampai jam 4. Kalau mau duluan ke apartemenku silahkan saja"

Jeno pikir Renjun sepolos kelihatannya. Ternyata..... Ya sudahlah, yang penting bersenang-senang sampai pagi bersama Renjun:")

.
.
.

Aku gabut banget ya amploooooop-_-
Temenin dong hehe:")

With love,
Peen♥

[2] Young, Love, and You || Noren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang