~

3.3K 412 29
                                    

Jeno terus terusan menghela nafasnya pasrah ketika Renjun terus bersikeras untuk tak berdekatan dengannya. Hampir lima belas menit, anak itu mengeluh dan terus mengusir Jeno yang tak pernah menyerah untuk mendekatinya. Padahal anak Bunda Lee itu hanya ingin bertanya kenapa, juga mungkin minta maaf kalau memang ini semua salahnya.

"Sayang~"

"Jen, kumohon.....menjauhlah dulu"

Rasanya hampir habis sudah kesabaran Jeno untuk menghadapi Renjun. Ia diam di tempatnya, hanya memperhatikan Renjun yang duduk dengan memasang wajah aneh itu terpisah 60 cm darinya.

Bufff~

"LEGANYA~"

jeno sungguh tersentak kaget, ketika pekikan Renjun menyapa telinganya tiba-tiba. Anak manis itu kini tersenyum lebar, terburu-buru mendekat ke arah Jeno dan memeluk lengannya kekanakan.

"Baunya busuk"

"Issh! Aku tidak mencium bau apapun!"

Renjun yang terus menempelinya begitu mana bisa Jeno tolak. Ia hanya tersenyum diam-diam, mengusak penuh kasih sayang kepala Renjun yang kini masih tersenyum aneh. Entah, mungkin tengah merutuki diri karena buang angin didepan kekasihnya sendiri

"Jen..."

"hm?"

"Kurasa aku ingin kentut lagi:'("

Jeno menghela nafasnya, mati-matian menahan diri untuk tak meraup bibir pinkish didepan matanya.

"Mau kusiapkan kantong plastik?"

"BAJINGAN!"

.
.
.

Keinget ceritanya seseorang yang kalo dia ngeluh mau buang angin pacarnya buru-buru ngambilin kantong kresek....dijadiin balon terus dipecahin🙂

Ini ga aku itung up ya, bosen aja nunggu ojol ga dateng-dateng hehe nanti kalo aku udah bosen liatnya aku delete wkwk😂😂

[2] Young, Love, and You || Noren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang