29 › Wildest Dream

5.2K 599 90
                                    

Typo(s)

.

Namanya Lee Jeno

Tak sulit untuk Renjun mengetahui namanya. Hanya tinggal duduk manis ditempatnya dan dengarkan bagaimana orang-orang disekitarnya menyerukan nama si tampan ditengah lapangan sana.

Tinggi, mempesona, senyumnya menawan, bahkan lengan kokohnya yang sengaja dipamerkan, idaman.

Sama seperti yang lainnya, Renjun seolah tersihir. Terpengaruh akan pesona Lee Jeno yang benar-benar tak masuk di akal.

"J-jenhh"

Bahkan ketika dirinya berakhir di bilik toilet paling pojok sekolahnya bersama Jeno, Renjun masih tak bisa menampik bagaimana menawannya lelaki itu.

Perlakuan lembutnya, setiap sentuhan sampai ciuman ciuman kecil yang selalu Jeno berikan selama permainan mereka membuat Renjun jatuh cinta.

Rasanya menyenangkan diperlakukan selembut itu, diperhatikan dan dimanjakan hanya dengan sentuhan sentuhan memabukan.

"Terimakasih"

Kening keduanya bertemu. Dengan deru nafas masing-masing yang menggila keduanya masih sempat untuk melemparkan senyum terbaiknya satu sama lain.

"Kau cantik sekali, Renjun-ah"

Rona kemerahan dipipinya tak bisa lagi Renjun sembunyikan. Matanya melirik kebawah tak berani menatap Jeno, takut terjerat semakin jauh akan pesona lelaki itu.

"Mau jadi kekasihku?"

Jeno menciumnya sekali, tersenyum penuh harap sambil merapikan lagi seragam Renjun yang kancingnya terlepas sampai yang paling bawah.

Beberapa bercak merah keunguan terlihat kontras dikulit putihnya, sedikit menandakan bagaimana bar-barnya permainan Jeno bersamanya sore ini.

"Jeno," Renjun tersenyum lembut, mengangkat sedikit tubuhnya dan membuat milik Jeno akhirnya bebas dari dalam tubuhnya "Mhh kau tampan" Katanya dan memberikan juga sebuah kecupan dikening yang katanya lebih muda satu bulan darinya.

"Aku menyukaimu"

"Sungguh? Kalau begitu kita pa—"

"Tapi coba buktikan ke kekasihku dulu kalau kau bisa lebih baik darinya"

"Kekasih?"

"Hu'um" Renjun mengangguk dengan manis, menghapus peluh dikening Jeno dan mengecupnya sekali lagi.

"M-maksudnya?" Jeno terlihat ragu, ia memikirkan banyak hal dan itu membuatnya agak takut kalau tidak bisa memiliki si manis dipangkuannya ini.

Kerutan halus muncul didahi Renjun ketika anak itu memberikan senyum penuh keheranan, bukannya kata-katanya tadi sudah jelas? Renjun mau Jeno membuktikan kalau dirinya bisa lebih baik.

Renjun memang menyukai Jeno, tapi dia tidak punya alasan khusus untuk meninggalkan kekasihnya saat ini. Ya kalaupun ada, itu pasti ketika Jeno benar-benar bisa membuktikan dirinya lebih baik dari kekasih Renjun.

"Aku menyukaimu Jeno"

"Lalu apa lagi ma—"

Renjun memotongnya dengan kecupan singkat, tersenyum sekali lagi yang membuat Jeno akhirnya memilih bungkam "Terimakasih, tadi itu permainan hebat yang tak akan pernah kulupakan"

Dan sebelum Jeno sempat melayangkan protes, lelaki dengan perawakan mungil itu sudah keluar dari bilik toilet setelah memberikan lumatan singkat dibibirnya.

Jadi, Jeno dibuang setelah sekali pakai begini?

.
.
.

With love,
Peen♥

[2] Young, Love, and You || Noren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang