4 › 🌸

11.4K 1.2K 179
                                    

Aku.....
Aku ga tanggung jawab ya kalo pikiran kalian malah kemana-mana:")
Aku kan emang suka yang setengah-setengah wkwkwkwkwk

.


.

Bobrok♥

18.53

Jen, dimana?
Jeno!
P
P
Kamu nyuekin aku?:(
Jenoooooo, aku ngambek nih!

19.07

Aduh sayang jangan ngambek:(
Aku abis ke toilet  hehe

19.08

Kamu dimana?

19.09
Masih di cafe sama anak-anak

19.11

Pulang!

19.12
Belum selesai acarnya Njun:(

19.13

Acara apa sih?
Kamu udah pergi dari jam 4 loh:(
Kamu tega banget akunya dianggurin:(

19.14
Bukannya gitu,
Ini tanggung sayangku~
Nanti ya, abis tante-nya Hyunjin kasih sambutan aku langsung pulang hehe

19.15
Mainnya sama tante-tante:(

19.16
B-bukan gitu....
Kamu kan tau aku bakal kerja part time di cafe punya tantenya Hyunjin selama liburan nanti:(

19.19

Send picture

Send picture

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19.20
Loh loh loh?

19.21

Buruan!
Jangan sampe aku pindah ke kamar Lucas Hyung!!!!

19.22
Jangan berani-beraninya!!!

19.23
Ya buruan makanya Jeno sayaaang~
Aku dingin tidur sendirian ini:(

19.24
Jangan mancing gitu:(
Besok kalo kamu gabisa jalan aku yang dianiaya winwin ge:(

19 24
Makanya pelan-pelan!!!

19.26
Oh jadi ngajakin main beneran?

19.27
Kalo gamau yaudah, aku pulang-_-

19.27
JANGAN!!!!
AKU PULANG SEKARANG!

19.28
Oke, hehe♥

.
.
.

"Ren—"

"Jeno!"

Langkah Jeno refleks terhenti didepan pintu kamarnya. Senyum tampannya juga muncul beriringan dengan senyum manis yang Renjun lontarkan didepan sana.

Tadi hal pertama yang ia lihat saat membuka pintu kamarnya adalah Renjun yang tengah berbaring dilantai dengan kakinya yang naik keatas ranjang. Terlihat bosan.

Beberapa camilan nampak berserakan dilantai, juga komputer Jeno yang menyala dan menayangkan sebuah adegan film. Jeno tebak, star wars lagi.

Jeno agak menyesal karena membuat si manis kesayangannya ini harus menunggu sampai kebosanan.

"Kangen ya?" Renjun yang sekarang ada digendongan Jeno itu mengangguk cepat. Kepalanya yang ia benamkan dileher yang lebih tua bergerak menggelitik rahang Jeno.

"Kenapa ga bilang dulu kalau mau main kerumah?"

"Surprise~" Katanya Renjun kekanakan. Kepalanya kini terangkat dan menatap Jeno penuh canda. Senyumnya manis:")

"Bunda sama ayah tadi bilang ke aku kalo nanti mereka pulang jam 10" Renjun meyakinkan, sambil tangannya memaikan helaian rambut Jeno yang ada dibelakang kepalanya.

Ia tersenyum manis —penuh arti sebenarnya— yang mau tak mau membuat pikiran Jeno jadi meliar kemana-mana.

"Terus?" Jeno menggodanya, membaringkan tubuh ramping Renjun perlahan tanpa beranjak dari atasnya setelah itu.

"Pintunya udah kamu kunci Jen?"

Renjun menatap Jeno tepat dimatanya, masih setia juga untuk mengalungkan tangan dileher yang lebih tua.

"Kenapa? Kan kamu bilang bunda sama ayah bakal pulang malem"

"Kan ada Lucas hyung! Aku ga mau ya ketahuan Lucas Hyung lagi!"

Ah, Jeno ingat waktu itu!
Salahnya juga sih lupa mengunci pintu, sampai kakak sepupunya yang tiba-tiba masuk membuat Renjun menangis seharian karena malu ketahuan tengah melakukan yang tidak-tidak bersama Jeno.

Menggemaskan.

"Iya sayang iyaaa"

Tubuhnya Jeno rendahkan, mencuri sebuah kecupan cepat dibibir Renjun yang mana malah membuat anak manis itu kelihatan malu-malu.

Tahan dulu Jen!

"Aku libur sampai minggu depan"

Jeno bergumam mengiyakan, masih begitu kagum pada pahatan sempurna wajah kekasihnya. Padahal sudah hampir 3 tahun mereka bersama, tapi Jeno sama sekali tak pernah bosan menatap dari jarak sedekat ini bagaimana cantiknya seorang Huang Renjun.

Renjun dibawahnya terlihat malu-malu ketika jemari lentiknya mulai membuka satu persatu kancing kemeja yang dikenakan Jeno.

"Berarti boleh kutandai?"

"Hn. Tapi jangan ditempat terbuka! Aku belum siap kalau nanti Mama banyak tanya!"

"Manisnya" Tangan besar Jeno terangkat dan mengusak dengan lembut helaian surai kekasihnya, membuat si manis yang baru saja menanggalkan kancing terakhir di kemeja Jeno itu tersenyum antusias.

Cup

Jeno menciumnya lembut, dan memulai aksinya tepat ketika kemejanya yang sudah tak terkancing ia buang entah kemana.

Pokoknya, malam itu berjalan panjang. Ditemani erangan juga beberapa isakan putus asa Renjun disela-sela permainannya bersama Jeno.

.
.
.

Besok-besok lagi ya:") hehehehe

[2] Young, Love, and You || Noren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang