Sahabat Sehidup Semati

11.7K 1.8K 288
                                    


Seri kedua dari Paririmbon Betaljemur versi Gilang

Peringatan: Dapat menyebabkan ngantuk, ngowoh, dan ngences


Makhluk yang sering datang ke rumah, siapa lagi kalau bukan lenong bocah, Aryandhika Rahmadi Wibowo, yang menurut Gilang, namanya panjang banget naudzubillah. Dia panggil Dika saja. Di rumahnya, dia dipanggil Bowo, kocak nggak tuh? Emak bapaknya kenapa, sih? Anaknya dipanggil Bowo, kayak bapak-bapak anggota DPR saja.

Dika itu teman Gilang dari SD, selalu jadi partner in crime nya Gilang. Entah dikutuk apa gimana, bisa sampai satu jurusan lagi. Padahal Dika itu otaknya pas-pasan banget, tapi bisa tembus ke Teknik Mesin, itu sih salah satu keajaiban Ilahi yang patut disyukuri. Nggak apa-apa, Gilang senang kok, punya teman sehidup semati kayak Dika, toh dia anaknya baik. Tapi semakin gede, semakin toa saja suaranya, ganggu tetangga banget!

Tiap kelulusan sekolah, karena orang tuanya selalu telat datang, Gilang justru foto-fotonya sama emak bapaknya Dika, jadi kayak kembarannya Dika. Cuma kalau menurut Dika sih, Gilang sejajar derajatnya sama peliharaan keluarganya, si Item (kucing persia) dan si Buldok (kelinci gendut asli Lembang).

Kalau sahabat kentel Gilang yang satu lagi, Jaka, ketemu pas mabal bareng waktu SMA. Karena pas SMA, gedung sekolah mereka sampingan banget, cuma terpisah seonggok tembok Berlin, dipanjat sama banci juga kelar.

Gimana Gilang cs bisa tertangkap? Ya karena diadukan sama seniornya Jaka, lah. Pas lagi cari-cari juniornya, yaitu Jaka sama gengnya, senior-senior itu nggak tahunya menemukan satu pleton anak sekolah tetangga yang lagi mangkir. Salah satu adegan bersejarah nan langka, dua SMA musuh bebuyutan itu bisa akur, karena serah terima junior bangkang.

Kedua SMA itu sering terlibat tawuran tak jelas, karena memang ranking sekolah mereka yang kejar-kejaran. Menurut gosip yang beredar, anak-anak SMA Jaka, isinya orang tajir melintir, tapi pintar-pintar nakal, lebih condong ke nakal.

Kalau SMA nya Gilang sama Dika, isinya orang biasa saja, kebanyakan jelata, tapi pintar dari lahir, jenius. Tapi, namanya juga cuma gosip, buktinya yang otak jongkok modelan Dika saja bisa masuk ke SMA itu.

(Guys, ini Dika sebenarnya nggak goblok sama sekali, kok. Dia itu rajin dan cerdas. Cuma Gilang saja yang suka ngata-ngatain Dika oon, padahal sendirinya juga bloon.)

Jadi nama lengkapnya Jaka siapa? Jaka Sampurna. Itu nama mengundang kehebohan banget memang, asli. Bentar, pengin ketawa dulu lima menit.

Hm, jadi gini, Jaka itu orang Sunda asli, tulen. Kalau ditilik-tilik sampai tujuh turunan terakhir, nggak ada keluarganya yang nikah sama orang selain suku Sunda. Kalau Harry Potter bilang, pure blood.

Mantul, gan?

Arti nama dia itu; lelaki sempurna. Gimana, mantep nggak? Manusia nggak ada yang sesempurna Jaka. Maksudnya, Sesempurna itu bobroknya.

Muka lumayan lah, walaupun kayak nggak pernah mandi. Otak encer, jago pencak silat dan selalu jadi andalan sekolahnya untuk pasanggiri tingkat kotamadya bahkan provinsi. Ditambah sabuk hitam taekwondo pula. Sudah menang kompetisi sampai ke negeri ginseng segala, perwakilan Jawa Barat dan Indonesia. 

Masalahnya, bakat bela dirinya, dipakai tawuran melulu, sudah begah orang tuanya menebus dia dari kantor polisi. Untung saja omnya ada yang bekerja di Mabes Polri, jadi dia selalu lolos dari jeratan hukum.

Gilang sama Dika juga diajari jago berantem sama Jaka, cuma karena Dika mageran dan Gilang ngantukan, mereka terlalu malas untuk tawuran. Dulu pernah ikut tawuran sekali, Gilang dihukum sama bapak nggak dapat duit jajan sebulan, terus dia kapok. "Ngabisin tenaga," kata mereka. Mending nonton Naruto.

Say My NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang