Kisah Lama Gita

6.3K 1.1K 191
                                    

Seri Kilas Balik Manis

Semua kejadian terjadi di masa lalu



Keandra Stevano, si kapten basket yang juga anak OSIS, si pemilik lesung pipi sedalam palung di dasar samudera. Sungguh manis ketika ia tersenyum.

Tentu semua pernah menjadi saksi dari senyum mautnya. Mulai dari adik kelas hingga kakak kelas, berebutan untuk melihat senyum manisnya barang sekali. Remaja satu itu kebetulan juga bukan orang yang pelit senyum. Ia suka menjadi pusat perhatian, ia suka menjadi yang terbaik. Ia tahu ia harus bersikap ramah agar tetap menjadi favorit semua orang.

Sesuka itu dia dengan perhatian dari orang-orang di sekelilingnya. Salah satu tujuannya menjadi kapten basket adalah, agar mendapatkan perhatian lebih dari semua penghuni sekolah. Kenapa, karena ia gagal saat mencalonkan diri menjadi ketua OSIS. Kalah dari seorang gadis pendiam yang cenderung pemalu, Gempita.

Entah kenapa orang-orang lebih memilih gadis yang kelihatannya hanya peduli pada tanaman itu. Apa mungkin karena kampanyenya soal keselamatan lingkungan? Pidato gadis itu saat menyampaikan aspirasinya, dalam full english.

Segitu doang orang-orang terkesan?

Gadis pendiam itu telah mengusik keingintahuan Keandra. Ternyata ada anak emas lain di sekolahnya.

Menurut kabar burung yang beredar, katanya Gempita tidak suka spotlight ? Lantas, kenapa ia mencalonkan diri sebagai ketua OSIS? Jawaban itu yang Keandra butuhkan.

Ia harus mendekati gadis yang berbeda jurusan dengannya itu. Gempita anak IPA, sedangkan dirinya anak IPS. Mungkin akan sulit, tapi tantangan itu kelewat menarik untuk dilewatkan oleh Keandra.

Sayangnya bukan, Keandra bukan playboy kelas kakap seperti di kebanyakan kisah remaja. Keandra hanya remaja biasa yang penuh rasa ingin tahu, dan tidak suka dikalahkan. Ia hanya sekadar penasaran dengan gadis yang sudah mengalahkannya itu. Bahkan sebagai sesama anggota OSIS sejak kelas satu, bisa dihitung dengan jari berapa kali Keandra mengobrol langsung dengan Gempita. Nasib selalu memisahkan mereka menjadi divisi dan tim yang berbeda. Setidak dekat itu mereka dengan satu sama lain, hingga masih memanggil dengan nama depan masing-masing.

"Gita!" panggil seorang gadis.

Pandangan Keandra mengikuti sang gadis yang sekarang berlari kecil ke arah Gempita. Gadis yang dipanggil itu tersenyum, lalu merangkul temannya, mereka pun berjalan menjauh, mungkin menuju ke kelas.

Gita? Jadi itu panggilannya?

Keandra pun tersenyum seraya berjalan ke arah lapangan, menenteng bola basket kesayangan.


***


"Gita, bisa bicara sebentar?" sapa Keandra siang itu.

Gadis itu mendongak dari mangkok buburnya dan memandang pemuda yang menyapanya itu, dengan tatapan bingung.

"Ya, soal apa?" tanyanya sopan.

"Masalahnya gue cuma bisa tanya, empat mata." Keandra melirik teman-teman Gita sekilas, lalu tersenyum. Manis sekali.

Gita menelengkan kepalanya sedikit. Menimbang tanggapan apa yang seharusnya ia berikan.

"Saya rasa, saya nggak punya urusan sama kamu, Keandra?" Gita menurunkan sendoknya dan menatap manik mata lelaki yang sedang berdiri itu.

Say My NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang