Aku sedang mencintaimu
Meski kau takkan pernah tahu
Akankah sang waktu menjaga hatiku
Untuk selalu menunggumu?
Maudy Ayunda - Aku Sedang Mencintaimu
Pesta ulang tahun Gita, tentunya mabuk soda campur mcflurry oplosan, dan kekenyangan kentang goreng super asin. Setelah puas menghabiskan separuh malam bersama, Dika diantar Jaka dengan belalang tempurnya. Gilang pun memulangkan Bams dan Juned duluan, kemudian Nanda. Terakhir, si Birthday Girl pastinya, sengaja Gilang ajak keliling dulu. Biar apa? Ah, masa nggak tahu biar apa?
Ada sebuah senyum kecil yang sedari tadi menghiasi wajah polos Gita. Gilang pun sebisa mungkin mencuri-curi pandang padanya ketika lampu merah, atau saat berbelok. Rasanya ia senang sekali sudah berhasil memberikan sebuah kejutan sederhana untuk Gita kenang di hari ulang tahunnya.
Sayangnya, meskipun ia sudah menyetir selelet mungkin, akhirnya tetap saja sampai di depan kosan Gita. Rasanya belum puas. Aneh.
"Ng, udah sampe deh," bisik Gilang, lebih kepada dirinya sendiri.
"Istirahat, Gilang ... kamu pasti capek banget,'kan?" ujar Gita.
Nggak tuh, lihat kamu senyum terus gitu, capeknya hilang ...
"Nggak lah, kan udah tidur kemaren siang, hehe,"
Lalu Gita pun tersenyum lebih lebar kali ini, sampai gusinya kelihatan. Sontak membuat aliran darah Gilang terasa berkali lipat lebih deras ke otak.
Ya ampun bikin gemes.
"Terus, kamu ada lagi nggak, yang mau diomongin?" tanya Gita.
Hah? Mancing apa gimana nih, Git?
"Ooh, udah pengen turun ya? Kamu capek kan pasti? Yaudah turun gih!"
"Kok saya malah diusir ...?" Gita justru menyandarkan kepalanya di headrest, sambil menatap Gilang lekat.
"Hehe, nggak lah! Saya sebenernya pengen ngobrol lebih lama, tapi kamu juga harus istirahat, bentar lagi uts, jangan begadang sering-sering!"
Mendengar perkataan Gilang barusan, Gita pun melepas seat belt-nya sambil tersenyum. Rasanya rahangnya sudah pegal karena kebanyakan tersenyum. "Sekali lagi, makasih banyak ya, kayaknya gak ada kata yang pas buat gambarin rasa terimakasih saya ke kalian ...."
"No problem, Gita, my pleasure ...." Gilang pun tersenyum manis.
"Selamat malam menjelang subuh ya Gil, ati-ati ya pulangnya," Gadis itu pun menyentuh kunci pintunya sambil melirik, "Kalo misal belum terlalu capek, kabarin saya ya kalo udah sampe rumah?"
Mau terbang rasanya hidung Gilang. Dibilang suruh ngabarin, katanya?
Ia pun hanya sanggup mengangguk pelan. Speechless.
"Ya udah saya pamit ya," Gita membuka pintu mobil.
Namun tiba-tiba Gilang teringat sesuatu, secepat kilat kembali dari awang-awang, "Eh! Bentar Git, takut lupa!" Gilang membuka dashboard-nya dan mengeluarkan sebuah kotak merah jambu.
"Lah? Apalagi ini? Kok kamu repot-repot banget?" Gita ternganga.
"Nggak repot kok! Saya cuma siapin kenang-kenangan aja, moga-moga aja suka, jangan dinilai harganya ya, hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Say My Name
Romance| Romance Comedy | Part of College Comedy Series | Gempita Maharani tidak pernah mengira bangun kesiangan akan mengubah seluruh rencananya. Kejadian konyol soal salah ambil makalah di tempat fotokopi, mengakibatkan ia harus mencari seseorang ke faku...