"DIKAA!!"
"Apaan sat? Muka lu sumringah bener?"
Dika yang sedang mencabuti rumput di halaman rumahnya, menengok ogah-ogahan ke arah troll yang bergelayutan manja di pagar rumahnya sambil senyam-senyum.
"Apaa cobaa tebaak?" Si troll gendeng menunjuk ke arah Dika dengan aegyo yang bisa melelehkan emas dua puluh empat karat.
(Aegyo : Bertingkah imut)
Dika pun lebih memilih memandang sekop di tangannya. Ia masih sayang pada matanya, butuh melihat yang waras-waras.
"Dih, dicuekin!!" Si troll pun pundung dan masuk ke halaman yang sudah susah payah dirapikan oleh Dika dalam satu jam terakhir.
"Nginjek rumput, aing lempar sekop siah!"
"Woo, galak pisan! Aing deuk bantuan yeuh!" Dia pun berjongkok dan memungut rumput-rumput liar yang ditumpuk oleh Dika di pojokan.
"Tumben bageur, kesambet naon?"
"Aing bageur ti orok, mereun, sat!"
"Urang tebak yeuh, semalem maneh nembak Gita, jadi? Kumaha, resmi, resmi??" Dika mengangkat-angkat alisnya sementara tangannya sibuk meratakan tanah.
Gilang pun mengangguk semangat, lantas tersipuㅡ nyaris berguling di rerumputan seandainya tidak dipelototi Dika.
"ALHAMDULILLAAH!!" Dika langsung berdiri dan menerjang sahabatnya itu sampai terjengkang. Alhasil ujungnya mereka goleran juga di halaman.
Percuma.
Gilang tidak peduli meskipun bajunya jadi kotor kena tanah, dan pipinya yang ditepuk-tepuk oleh Dikaㅡ yang belum cuci tangan itu.
"Ya Allah, kenapa gue yang seneng bener yaak?!" Dika masih sibuk uyel-uyel Gilang yang merem karena kelilipan tanah. Ia merasa benar-benar gembira untuk sobat seperguruannya itu.
Adegan mengharukan tersebut disaksikan oleh adik kesayangan Dika, yang baru saja keluar mau memberi makan malam si Buldok. Bocah itu pun menurunkan keranjang berisi sayuran ke lantai, sebelum mengambil napas dalam-dalam.
"EMAAAK, BAPAAAK! TOLONGIN MAS DIKA GELUT SAMA MAS GILAAANG!!" Dimas berteriak sambil lari ke dalam rumah.
***
Malam itu Dika tanpa banyak basa-basi menjemput Nanda untuk berkumpul di rumahnya. Gadis itu pun tak ayal ikut heboh mendengar berita bahagia yang sudah dinanti-nanti itu.
"OH MY GOD! CONGRATULATIONS BROOO!" Nanda menepuk-nepuk pundak Gilang dengan bangga.
"Gila, kok gue yang seneng banget yaak? Soalnya, berasa gue yang berjuang gitu buat luluhin hatinya Gita yang macem batu granit itu ..."
Berhubung Nanda adalah salah satu tim sukses Gilang, jadi dia yang berhak mengetahui duluan berita bahagia ini. Gilang tak bisa menahan senyum lebarnya karena dihujani ucapan selamat dengan tulusnya oleh Nanda dan Dika. Ah, mereka memang the best!
Personil Black Widowers yang lain belum tahu, mungkin besok. Gilang sebenarnya sudah tak sabar untuk pamer sama Jaka, si kompor mleduk yang selalu mengomporinya urusan Gita.
"Akhirnya, kalah juga deh Jaka sembung!" ujar Gilang songong.
Dika menggeleng, "Yee ... lagian udah nemu Nabila juga 'kan dia! Emang udah gak cocok Jaka mah sama Gita. Sama lu aja udah kasihan banget sebenernya si Gita!" ujar Dika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say My Name
Romance| Romance Comedy | Part of College Comedy Series | Gempita Maharani tidak pernah mengira bangun kesiangan akan mengubah seluruh rencananya. Kejadian konyol soal salah ambil makalah di tempat fotokopi, mengakibatkan ia harus mencari seseorang ke faku...