Begitu mobil sedan itu sukses diparkirkan, Gilang mengangkat alis pada Juned, isyarat agar menggiring cewek-cewek ke lantai dua.
"Nanda! Ayok ke lantai dua, biar si Gilang tunggu dulu Jaka di sini," tegas Juned.
"Siap Bang! Tapi aku ke toilet dulu ya!" Nanda langsung menggenggam tangan Gita, takut sobatnya itu langsung lari kabur.
"Hah, ini ngapain sih ke Mekdi? Nda? Mau apa sihh?" Gita mencecar Nanda.
"Udah ayuk anterin aku dulu, kebelet pipis nih!!" Nanda menarik Gita keluar dari mobil, sementara Juned menggiring Bams langsung ke lantai dua.
Begitu sampai di toilet wanita, Nanda tanpa banyak cing-cong langsung membuka cepolan rambut Gita yang mirip gulali kusut.
"Ya Robbi Ya Rohim, Gita, kamu nyisir gak tadi ya?" Nanda berbisik.
"Mau tidur ngapain nyisir, Nda? Mana tahu bakalan diculik begini? Kamu ngerencanain apa sih sama anak-anak Mesin?" Gita menatap bayangan mereka di cermin, pasrah rambutnya disisir oleh jemari lentiknya Nanda.
"Ada lah pokoknya! Aku lagi ngidam mcflurry soalnya! Heh, kamu pake daleman 'kan tapi?" Nanda melotot pada bayangan Gita di cermin.
"Ya pake lah! Kan mau bukain pager buat kamu ... ngaco aja, emangnya kamu, suka gak pake apa-apa di kosan!" Gita menjulurkan lidah.
"Sialan nih orang!!" Nanda menjambak pelan rambut Gita, yang sekarang sedikit bergelombang hasil cepol asal-asalan.
"Hm, gak matching ini, resleting jaketnya!" titah Nanda.
Nanda pun cukup puas melihat upgrade penampilan Gita, meskipun jelas-jelas bawahnya piyama, tapi masih okelah dengan jaket hitamnya. Rambutnya pun mirip-mirip beach wave gagal gitu, tapi lebih presentable daripada cepolan gembel tadi. Sekarang ala-ala anak rajin yang lagi begadang cari wifi gratis di Mekdi.
"Tunggu bentar ya, aku pipis bentaar aja! Jangan kabur!"
"Lah mau kabur gimana, dompet ama hp aja gak bawa!"
Oh iya juga. Nanda pun nyengir hambar.
Begitu masuk ke bilik toilet, Nanda pun kirim wasap ke Gilang, mengecek apakah Jaka dan Dika sudah menuju TKP. Balasan Gilang cukup cepat, katanya Jaka baru saja sampai ke kosan Gita, tepat seperti dugaan Dika sebelumnya. Lalu menurut laporan Dika, mereka sudah menuju kemari.
Nanda mengingatkan Gilang untuk langsung saja bawa cake nya nanti ke lantai dua, karena sebentar lagi tengah malam, dimana Gita bertambah usia. Setelah memastikan tiga cowok ogeb itu paham petunjuknya, Nanda pun menyentor toilet, walaupun tidak kencing. Supaya Gita tidak curiga.
Keluar dari bilik toilet, Nanda pun menggiring Gita langsung ke lantai dua, supaya bisa mencari posisi yang pas untuk diberi surprise.
***
Sementara di parkiran, ada drama pertemuan Naruto dan Sasuke jejadian. Setelah Jaka sukses memarkirkan motor vixion-nya yang sudah dimodif ala belalang tempur itu, Gilang pun langsung headlock sohibnya yang paling hobi ngaret.
"ANJIR NYA! MANEH BIKIN AING KETAR-KETIR JAKA BUDUG!!" Gilang langsung unyel-unyel sohibnya yang terlihat sangat kucel, karena diyakini belum mandi dari pagi.
"Hampura ya Lur!! Kasarean aing, haha!" Jaka menanggapi dengan wajah tak berdosanya.
(Maaf ya Bro! Ketiduran gue, haha!)
KAMU SEDANG MEMBACA
Say My Name
Roman d'amour| Romance Comedy | Part of College Comedy Series | Gempita Maharani tidak pernah mengira bangun kesiangan akan mengubah seluruh rencananya. Kejadian konyol soal salah ambil makalah di tempat fotokopi, mengakibatkan ia harus mencari seseorang ke faku...