Setelah memulangkan si bidadari ke kosannya, Gilang pun parkir mobil sambil bersiul-siul. Adiknya yang sedang menutup pagar, menangkap pemandangan menyenangkan itu, dan ide usilnya langsung muncul.
"Hayoloh, siul-siul kek Beo! Gimana tadi, lancar?"
"Beo iku ngomong, Nduk, gak siul-siul!" Gilang mengacak rambut adiknya.
"Ye bodo amat! Eh, cerita buruan, tadi gimana??" Gegem penasaran dan mengekori masnya masuk ke dalam rumah.
Masnya cuma senyam-senyum mabuk janda.
"Bapak Ibu udah balik, Dek?"
"Ya belumlah oon, mobilnya aja belom ada di garasi!" Gegem menoyor lengan masnya.
"Oiye juga yeh, maklumin aja ya." Gilang nyengir.
"Maklum, 'kan lagi kasmaran, jadi goblok! Hahaha! Padahal emang goblok aja kamu Mas!" Gegem mulutnya keterusan ngatain kakak keduanya.
"Lanjut, Dek ... lanjut, hinalah terus Masmu yang ganteng ini!" Gilang malah ketawa.
"Eh, beneran ya! Kenapa sih, gak mau cerita? Giliran lagi susah aja cerita, kalo seneng aja, dipendem sendiri. Orang jaman sekarang itu emang bisanya cuma memanfaatkan orang lain. Berbagi kebahagiaan itu juga perlu, bukan cuma berbagi kesulitan," cerocos Gegem tanpa jeda.
Jleb, Gilang mingkem.
Adiknya ini cocok jadi orator, kayaknya.
Gilang pun mengambil piring di dapur, dan mengeluarkan seporsi pecel lele ke piring. Semua ia lakukan dalam diam.
Kemudian ia berjalan ke ruang tv, dimana adiknya masih cemberut sambil meremas remote tv. Nonton Liga Inggris, apalagi ....
"Gem, makan dulu, pasti belom makan, deh!" Gilang menyodorkan seporsi nasi lele yang masih hangat.
"Udah!" jawab adiknya jutek.
"Makan apa?" goda Gilang.
"Makan biskuat!"
"Pantes mukanya udah kek macan!" Gilang mengelus-elus puncak kepala adiknya. "Makan nggak? Kalo nggak, Mas gak bakalan cerita!"
Gegem langsung mengambil piring di tangan Gilang dengan kecepatan ninja, lalu makan dengan lahapnya. Gilang tahu betul, adiknya itu pasti kelaparan sejak tadi. Tapi terlalu malas buat pesen gofoodㅡ atau mungkin, terlalu asyik nonton bola.
"Sorry ya, tadi Mas nggak masakin dulu, jadi kamu kelaperan, tapi siang makan, to?" Gilang agak curiga, jangan-jangan ditinggal sendirian malah puasa dia.
"Makan kok! 'Kan masih ada sisa nasi goreng yang Mas bikin tadi pagi," jawabnya dengan mulut penuh nasi.
Ya ampun, makan nasi goreng sehari dua kali dong?
"Lah kamu tuh yo lucu, tinggal pesen gofood kalo males masak?"
"Ogah Mas, lagi ngirit! Diet!" ujarnya sambil gerogoti lele.
"Diet ndasmu, ketemu lele aja girang!"
Gegem hanya mengedikkan bahu, menyebalkan. Lalu alisnya diangkat-angkat, pertanda sudah siap menampung cerita.
"Hehe, jadi gini ... tadi tuh ...."
Gilang pun menceritakan harinya yang sangat menyenangkan sekaligus bikin jantung ketar-ketir itu ke adik kesayangannya.
***
Bapak dan Ibu akhirnya sampai juga setelah menempuh perjalanan penuh kemacetan dari Jakarta. Sudah hampir tengah malam waktu Gilang membukakan pintu pagar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say My Name
Romance| Romance Comedy | Part of College Comedy Series | Gempita Maharani tidak pernah mengira bangun kesiangan akan mengubah seluruh rencananya. Kejadian konyol soal salah ambil makalah di tempat fotokopi, mengakibatkan ia harus mencari seseorang ke faku...