"Eh gengs kemaren gue dianterin balik sama Arion-Arion itu." cerita Edel menggebu-gebu kepada kedua temannya Jesslyn dan Audi.
Saat ini mereka sedang duduk-duduk di gazebo fakultas. Biasa, sedang bergosip ria sekalian ngecengin mahasiswa se-fakultas yang lewat.
Siang menjelang sore seperti ini memang enaknya duduk-duduk di gazebo, karena sekeliling gazebo terdapat pepohonan yang rindang ditambah angin bertiup sepoi-sepoi sehingga membuat suasana menjadi adem. Gazebo ini biasanya digunakan mahasiswa untuk mengerjakan tugas bersama, nongkrong untuk sekedar duduk-duduk, bahkan sampai ada yang tiduran karena suasananya memang menyejukan.
"WAH DEMI APA LO?" teriak Jesslyn terkejut setelah mendengar perkataan Edel.
"SERIUS LO? GERCEP JUGA YA." komentar Audi samanya menggebu-gebu.
Pasalnya Jesslyn dan Audi memang sudah mengetahui tentang Arion tapi tidak tahu jika sudah sampai bagian diantar pulang begini. Ini sih namanya sudah naik level.
"GAK USAH TERIAK-TERIAK JUGA KALI." balas Edel ikutan teriak.
"HEH CURUT LO JUGA TERIAK." sahut Jesslyn masih dengan teriakan.
"Ini kita kenapa jadi teriak-teriakan sih." sungut Audi menghentikan perkataan mereka yang teriak-teriak. Masalahnya mereka sedang berada di gazebo fakultas banyak orang berlalu-lalang, dikata yang punya telinga hanya mereka saja apa.
"Malu bege diliatin kan." lanjut Audi melihat sekeliling yang benar saja pada nengok ke arah mereka yang sedang berjalan dan duduk di gazebo juga.
Edel dan Jesslyn ikut melihat sekeliling, seketika Jesslyn memberikan senyuman canggung tanda minta maaf, lain lagi dengan Edel yang malah tertawa.
"Lagian lebay amat sih kalian kek dapet kabar gue pengen nikah aja." ucap Edel yang disambut dengan sorakan serta dorongan dari Jesslyn dan Audi.
"Emang gimana ceritanya kok bisa diajak pulang bareng?" tanya Audi kembali ke topik pembicaraan.
"Paling juga dia yang minta nebeng, yakin gue." celetuk Jesslyn dengan entengnya yang memang tidak percaya kalau Arion yang mengajaknya pulang bareng.
Edel langsung mendorong tubuh Jesslyn tanda protes. Yang didorong malah tertawa.
"Yeuh gak percaya amat lo jadi orang. Beneran anjir ini tanpa gue minta dia nawarin sendiri." Edel berbicara dengan memutar tubuhnya menghadap Jesslyn.
"Lah kok bisa ya?" heran Audi.
"Bisalah orang gue lagi jalan keluar fakultas mau ke gerbang utama. Eh ketemu dia lagi naik motor." ucap Edel memperjelas ceritanya.
"Eh eh tunggu." hening sebentar sampai Jesslyn melanjutkan perkataannya. "LO JALAN DARI FAKULTAS SAMPAI DEPAN? ANJIR KEAJAIBAN DUNIA." lanjut Jesslyn seakan menemukan sesuatu yang salah dari diri Edel.
Jesslyn dan Audi tertawa mendengar penuturan Edel yang jalan dari fakultas sampai gerbang utama. Pasalnya Edel itu paling anti sama yang namanya jalan, apalagi jalan ke gerbang utama itu lumayan jauh sehingga Edel suka menebeng dengan orang yang dikenalinya untuk mengantarnya sampai gerbang utama, syukur-syukur sampai kostan.
"Emang temen bangsat bisa-bisanya ngetawain gue gara-gara jalan doang." sungut Edel merasa kesal atas reaksi kedua temannya yang berlebihan.
"Kocak anjir lo jalan. Bener kata Jesslyn keajaiban dunia." komentar Audi yang masih tertawa bersama Jesslyn.
Seketika mereka melupakan topik awal yang sedang dibahasnya, sekarang malah melantur membahas yang lain.
Disela-sela Jesslyn dan Audi tertawa Edel memanggil seseorang yang membuat mereka menghentikan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're (Not) Just Friends✔
RomanceJangan lupa follow akunku biar kalau aku update cerita makin kelihatan langsung klik deh. Pylaris Fredella atau biasa disapa Fredella yang berarti pembawa kedamaian. Kenyataannya sih boro-boro pembawa kedamaian, kalau ada Fredella itu berisik ditam...