•35• Kakak Tingkat Gila

608 48 0
                                    

Pukul 10.30 pagi mata kuliah bu Sarah selesai. 3 sks ditempuh untuk mata kuliah pagi ini. Terbayang wajah ngantuk mahasiswa mengikuti mata kuliah bu Sarah karena memang mata kuliahnya pagi banget.

"Del tolongin Ibu bawa laptop ke jurusan!" pinta bu Sarah kepada Edel begitu sedang salim kepada bu Sarah.

Oh iya Edel di kelas menjabat sebagai sekretaris karena tidak ada yang mau, yaudah Edel mengajukan diri biar cepat saat proses pemilihan perangkat kelas saat awal-awal kuliah, saat masih jadi mahasiwa baru.

"Iya Bu." balas Edel sambil mengambil tas berisi laptop bu Sarah yang berada di atas meja. "Temenin woy." panggil Edel kepada ketiga temannya yang sudah keluar ruang kelas.

"Males ah, sendiri sana. Kita tunggu di kafetaria." ucap Zara begitu Edel telah tiba di luar kelas.

"Nanti ramai pasti kafetaria, udah jam siang, kita harus cari tempat kosong." timpal Audi.

"Yaudah Fey lo temenin gue." ucap Edel kepada Freya.

"Nggak mau ah, udah sendiri aja sana udah gede." tolak Freya.

Edel jadi mendengus sebal kepada ketiga temannya.

Terlihat bu Sarah baru keluar kelas begitu mahasiswa sudah keluar semua dari kelas. Edel jadi mengikuti bu Sarah yang berjalan di depannya.

Ketiga teman Edel tertawa, senang banget mengerjai Edel. Mereka meninggalkan kelas menuju kafetaria.

Edel mengikuti bu Sarah yang memasuki ruangan jurusan khusus untuk dosen jurusan ilmu komunikasi. "Letakkan di sini saja Del." kata bu Sarah.

Edel meletakkan tas yang berisi laptop di atas meja milik bu Sarah. "Kalau begitu saya permisi ya bu." ucap Edel sambil salim kepada bu Sarah.

"Terima kasih Del." ucap bu Sarah sebelum Edel keluar ruangan. Edel membalasnya dengan senyuman dan anggukan kepala kepada bu Sarah.

Edel menutup pintu ruangan dosen bertepatan dengan seorang laki-laki muncul di hadapan dirinya. "Halo Del lama tidak jumpa."

Edel benar-benar kaget setengah hidup, tiba-tiba ada sosok laki-laki muncul di hadapannya seperti jurik. Edel tidak tahu ingin merespon bagaimana? Pasalnya yang ada di hadapan Edel adalah kakak tingkat yang gila.

Kakak tingkat ini sudah lama tidak terlihat di jurusan, tetapi angkatan dia itu memang sedang melakukan magang sih di instansi-instansi, ditambah dia juga kuliahnya memang sesuka dirinya sih, nggak tahu diri banget.

Kakak tingkat ini suka dengan Edel bahkan sering mengejar-ngejar Edel. Edel tidak pernah merespon, bahkan Edel sudah sering menolak, tetapi dia tetap saja kekeh jadi manusia.

Edel jadi melengos berjalan meninggalkan cowok tersebut tanpa merespon apa pun.

Cowok tersebut mengikuti Edel berjalan di belakang, ia melupakan niat awal datang ke jurusan adalah untuk bertanya mengenai kelanjutan kuliahnya dan bimbangan skripsinya.

"Gue dengar-dengar lo udah punya pacar ya?" ucap cowok tersebut dari arah belakang Edel.

Edel jadi menghentikan langkahnya, menghadap ke arah kakak tingkatnya. "Iya. Emang kenapa?" balas Edel ketus.

"Yang kayak gini-gini nih yang gue kangenin selama nggak ke kampus."

Edel jadi mendelikkan matanya tidak suka. "Udah lo nggak usah ngganggu gue lagi! Udah tenang gue selama ini lo nggak ada. Ngapain sih lo muncul lagi?"

"Gue kan mau bimbingan skripsi, biar gue cepat-cepet lulus terus nikahin lo."

"Mimpi lo ketinggian!" balas Edel sebelum berlalu meninggalkan kakak tingkatnya menuju kafetaria.

We're (Not) Just Friends✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang