"Tau ah pusing gue." itulah kalimat yang berulang kali terucap dari mulut Edel.
Saat ini Edel bersama teman-temannya sedang mengerjakan tugas di kostan Edel. Ada Audi selaku member tetap, ada dua member baru, yaitu Freya dan Zara. Kebetulan mereka berdua waktu pembagian kelompok duduknya berdekatan dengan Edel dan Audi, makanya waktu disuruh membentuk kelompok langsung saja mereka membentuk berempat.
"Please ya Del lo udah berkali-kali ngomong gitu." sahut Freya sambil memutar bola matanya merasa bosan mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Edel.
Pasalnya yang pusing bukan hanya Edel, semuanya juga pusing.
Tugas sialan emang."Sumpah gue pusing banget ini. Tugas apaan sih? AH KESAL!" teriak Edel sambil marah-marah. Mana suaranya gede banget lagi.
Karena kesal mendengar teriakan Edel, Zara langsung melempar bantal yang sedang ada dipangkuannya ke arah Edel. Bantalnya dengan sempurna mendarat mengenai wajah Edel. Hal tersebut langsung mengundang gelak tawa dari Audi dan Freya.
"ZARA!" teriak Edel setelah menyingkirkan bantal dari wajahnya. Zara pun ikut tertawa melihatnya.
"Mending selesain ini tugas dari pada misuh-misuh." perintah Audi agar bisa santai-santai setelah tugasnya selesai. "Lagian habis ini gue mau pergi sama Astha muehehehe."
"Yeeeee." ucap Edel, Freya, dan Zara serempak. Malah si Audi ingin ditimpuk pakai laptop oleh Edel, tetapi nggak jadi sayang laptopnya. Isinya drakor semua, capek downloadnya kan.
Mengerjakan tugasnya pun tetap diisi oleh ocehan mereka berempat. Entah itu marah-marah, kata-kataan, ngelawak, jadi satu pokoknya.
"Kalian udah selesai belum? Gue udah ini." ucap Zara pertama kali menyelesaikan tugas.
"Sombong bener." cibir Edel yang masih berkutat pada tugasnya. Zara hanya terkekeh mendengarnya.
"Bentar, gue dikit lagi." sahut Audi.
"Yang selesai terakhir bagian nyatuin, edit, sama kirim ke dosen." celetuk Freya dengan entengnya.
Edel langsung panik mendengar ucapan horror Freya, ia sedang mengetik jadi menghentikan gerakan tangannya di atas keyboard. Masalahnya bagian Edel masih lumayan banyak. Tadi mendengar bahwa tugas Audi tinggal sedikit lagi, bisa-bisa kandidat terakhir jatuh kepada Edel. Kalau Freya yang ngomong begitu pasti ketidakmungkinannya sedikit Freya jadi kandidat terakhir.
"Nggak usah pakai kayak gitu bisa nggak??!!" kata Edel memprotes. Padahal panik takut paling terakhir.
"Harus lah!" balas Freya tetap pada pendiriannya.
Edel mendecak mendengarnya.
Setelah ucapan Freya tersebut Edel mengerjakan tugasnya dengan gusar. Edel berucap disela-sela mengetik tugasnya. "Nggak bisa dibiarin gue harus cepat-cepat se....." sebelum menyelesaikan kalimatnya, Audi dan Freya sudah memotong ucapan Edel.
"SELESAI!" ucap Audi dan Freya berbarengan sambil bertos ria meledek Edel.
"BANGSAAATTT." umpat Edel sambil membanting kertas fotokopian yang sedang digunakannya.
Benar-benar ini temen-temennya Edel ingin menjerumuskan Edel ke sumur kalau kayak gini caranya.
Masalahnya ini nyatuin sama edit.
SEKALI LAGI NYATUIN SAMA EDIT.
Kalau masih ngirim kedosen mah nggak apa-apa lah ya. Lah ini?
Gelak tawa langsung terdengar di kamar kost Edel. Freya mengambil pulpen yang ada di dekatnya dan menjadikannya sebagai mikrofon untuk mewawancarai Edel.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're (Not) Just Friends✔
RomanceJangan lupa follow akunku biar kalau aku update cerita makin kelihatan langsung klik deh. Pylaris Fredella atau biasa disapa Fredella yang berarti pembawa kedamaian. Kenyataannya sih boro-boro pembawa kedamaian, kalau ada Fredella itu berisik ditam...