•16• Semen Tiga Roda

701 54 2
                                    

Hari ini semua mata kuliah Edel gak ada dosennya karena dosennya lagi sibuk dan ribet ngurusin jurusan. Sebagai mahasiswa yang mendapatkan berita seperti ini Edel langsung kesenangan minta ampun, girang banget kayak dikirim uang sama mamanya tanpa meminta. Tapi impossible sih mama Edel ngirimin Edel uang tanpa minta, kecuali papanya. Edel cuman ngirim pesan di-watsapp dengan kata "Pa", gitu aja sama papanya langsung dibalas "iya nanti sore ya", papanya Edel peka banget, kan ke Edelnya jadi enak.

Jurusan Edel itu jarang-jarang ada liburnya, makanya hari ini Edel memanfaatkannya dengan baik. Hari ini Edel bangun siang, nonton semua chanel youtube yang ia subscribe, nontonin insta story orang sampai habis, nge-scroll timeline twitter. Sangat bermanfaat dan berfaedah sekali diberikan hari libur.

Hal tersebut pun tidak berlangsung lama karena Edel merasa bosan dan perut berteriak meminta makan. Akhirnya ia bangkit dari tempat tidur bertarung dengan rasa mager untuk keluar dari goa menampakkan dirinya ke permukaan.

Edel keluar kostan mengenakan atasan kaos dan bawahan celana training tanpa mandi, hanya mengoleskan lip cream pada bibirnya agar tidak terlihat pucat-pucat amat.

Seperti biasa Edel membeli makan di warung makan langganan dirinya dan Jesslyn. Karena selalu membeli makan di situ, pemilik warung makannya pun sampai hafal dengan Edel dan Jesslyn, mana kalau beli suka rebutan ingin dilayani duluan. Untung sekarang belinya lagi sendiri jadi gak ribut dulu sama Jesslyn.

Selesai membeli makanan pokok nasi beserta lauk-pauknya, pokoknya 4 sehat 5 sempurna versi Edel. Setelah itu, Edel melipir membeli jajanan gerobak yang letaknya tidak jauh dari warung makan yang ia beli. Pokoknya yang ada di situ ia beli serta membeli es, karena makan tanpa minum es kurang afdol. Kebayang gak itu bawa plastik jajanan banyak banget.

Saat Edel sedang menerima kembalian dari penjual jajanan yang ia beli ada seseorang yang melewatinya mengendarai motor sambil mengagetkan Edel, hal tersebut membuat Edel kaget karena posisinya membelakangi orang tersebut. Edel pun otomatis teriak karena terkejut. Abang penjualnya ikutan kaget karena teriakan Edel sampai uang recehan yang sedang diberikan kepada Edel jatuh berserakan di tanah.

Edel langsung membalikkan tubuhnya untuk melihat orang yang mengagetkannya, setelah tahu orangnya dengan kesal Edel mengeplak helm yang sedang dikenakan orang tersebut.

"Apa-apaan sih ngagetin orang segala, untung gue gak jantungan kek drama yang lagi gue tonton." omel Edel kepada orang tersebut.

Orang yang diomelin Edel hanya cengengesan tanpa rasa bersalah. Edel pun menerima kembalian uang yang diberikan oleh penjualnya sambil meminta maaf karena sudah membuat abangnya kaget karena teriakannya.

Edel pun menyuruh orang yang tadi mengagetkannya ikutan minta maaf yang langsung ia lakukan, abangnya pun berkata tidak apa-apa.

"Kalo jantungan paling lo udah tergeletak di tanah." balasnya.

Edel pun memajukkan tangannya mengeplak helm orang tersebut yang kedua kalinya membuat orang tersebut meringis kesakitan.

"Emang ya si Daniyal mulutnya sampah. Ngapain lo lewat-lewat kawasan gue?"

"Kawasan lo pala lo peyang. Inget ya kosan gue juga kawasan sini."

Edelnya hanya mendengus mendengar ucapan Daniyal yang memang benar bahwa kostan Edel dan Daniyal masih satu kawasan. "Btw habis dari mana lo? Rapih amat, biasanya jam segini masih ngorok."

"Dih emang gue kayak lo baru bangun, muka bantal gitu, mana belum mandi lagi. Gue tuh orang sibuk ya."

"Ini namanya bare face." balas Edel sewot. "Idih emang najis ya gue kenal sama orang modelannya kayak gini. Au ah gue mau balik." ucap Edel melanjutkan sambil berjalan melewati Daniyal.

We're (Not) Just Friends✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang