"Del kok tumben sepi ya? Biasanya banyak anak kriminologi nongkrong, sampai malu gue lewatnya kalau lagi pada nongkrong tuh." ucap Audi yang baru saja melewati gedung kriminologi bersama Edel.
Kelas Edel dan Audi baru saja berakhir, tetapi karena mereka belum makan akhirnya mampir ke kafetaria. Kalau teman-teman rusuh Edel yang lain berbeda krs dengannya, maklum kalau dosen pengampu mata kuliah yang baru saja diikuti itu menjadi bahan rebutan karena dosen yang memberikan nilainya tidak susah dan cara mengajarnya pun enak sehingga menjadi bahan rebutan. Sialnya, teman-teman rusuh Edel sudah kehabisan krs saat mengontrak alhasil mereka tidak sekelas dengan Edel dan Audi. Rasakanlah kalian mendapatkan dosen killer hahaha.
"Lagi pada KKL. Si Ravin kemarin ngasih tahu gue."
"Oh pantesan. Berarti hidup lo akan aman dan tentram ya selama beberapa hari ke depan, gak akan digangguin sama mahkluk yang namanya Ravin." ucap Audi dengan diiringi tawa.
"Itu yang gue syukuri, tapi sebagai gantinya kemarin gue dipermalukan sama dia habis-habisan di depan Arion dan teman-temannya."
Audi yang mendengar cerita Edel jadi berhenti berjalan. "Kok bisa?"
"Yaiyalah seorang Ravin gitu loh, makanya brengsek banget dah. Malamnya tuh anak gue maki-maki dan seperti biasa orangnya malah ketawa. Gimana gue gak kesel coba." cerita Edel menggebu-gebu. Sepertinya telinga Ravin panas sedang dibicarakan oleh Edel dan Audi, bodo amat dah.
"Tapi itu orang emang gak pernah kehabisan akal kalo soal-soal beginian. Jadi inget waktu hari pertama ospek." tawa Audi yang langsung mendapat lirikan tajam dari Edel.
"Stop deh gak usah bahas-bahas ospek tai kambing." omel Edel yang malah membuat Audi menjadi cengengesan.
Begitu Edel selesai mengomel, ia berjalan duluan dengan meninggalkan Audi yang masih berdiri di tempatnya. Melihat Edel yang berjalan duluan, Audi dengan cepat menyusul Edel mengikuti langkahnya. "Kok lo ninggalin gue? Masa gitu doang ngambek." ucap Audi sambil berusaha menyamai langkah Edel yang berjalan cepat sekali.
Edel berdecak, "Bukan gitu bege, gue lagi mengantisipasi diri agar tidak terombang-ambing oleh manusia."
"Hah?" balas Audi yang tidak mengerti dengan ucapan Edel yang memang tidak ada nyambungnya dengan ucapan Audi awal.
Edel pun dengan tangkas memutar tubuh Audi agar menghadap ke belakang. Setelah itu Audi baru mengerti mengapa Edel meninggalkannya dan mengucapkan kalimat tersebut. Edel mengantisipasi diri dari terjangan mahasiswa jurusan HI yang kelasnya baru saja berakhir. Edel juga malas saja harus bertatap wajah dengan si rese Marvel jadi ia dengan cepat berjalan untuk menghindari hal tersebut.
"Ohhh, gue kira lo ngambek." kata Audi yang mengahadapkan tubuhnya ke arah depan kembali.
"Yeuh suuzan aja lo sama gue Jubaedah."
Edel dan Audi memasuki kafetaria yang masih terbilang sepi karena memang waktu masih menunjukkan pukul 10, belum memasuki waktu makan siang.
"Pesen apaan Del?" tanya Audi begitu telah menduduki kursi kafetaria.
Edel melihat-lihat stand makanan sambil berpikir ingin membeli apa. "Hmm nasi sama ayam aja deh."
"Mikir kelamaan ujung-ujungnya ayam lagi ayam lagi kan." respon Audi sebelum meninggalkan meja untuk memesan makanan untuk dirinya dan Edel. Edel hanya membalas dengan kekehan.
Sambil menunggu Audi sedang memesan, Edel membuka ponsel barangkali ada chat dari sang pacar hehehe. Sekarang mah sudah punya pacar, sombong bener. Setelah dicek ternyata ada, aduh bahagianya Edel. Jadinya, sambil menunggu pesanan makanannya Edel sibuk bertukar pesan dengan Arion sampai tidak menyadari datangnya Audi.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're (Not) Just Friends✔
RomanceJangan lupa follow akunku biar kalau aku update cerita makin kelihatan langsung klik deh. Pylaris Fredella atau biasa disapa Fredella yang berarti pembawa kedamaian. Kenyataannya sih boro-boro pembawa kedamaian, kalau ada Fredella itu berisik ditam...