•3• Kelakuan

1.7K 104 12
                                    

Hari ini Edel masuk kelas pukul 13.00, harusnya sih sudah ada di kelas sebelum pukul 13.00. Tetapi karena habis makan ia tertidur dan lupa memasang alarm, jadilah begini sudah lewat jam masuk mata kuliah Edel belum datang juga. Edel pun sudah berkali-kali ditelpon dan di-spam chat WA oleh teman sekelompoknya. Pasalnya hari ini Edel presentasi dan yang bertugas membawa laptop pun Edel, sebenarnya Edel sudah menolak tidak ingin ia yang membawa laptop, tapi apa boleh buat temen sekelompoknya menyuruh Edel yang membawa dengan alasan laptop gue baterainya bocor, laptop gue gak bisa nyambung proyektor, dan masih banyak lagi. Sehingga terpilihlah Edel yang bertugas membawa laptop untuk presentasi.

Ravin yang berada di parkiran fakultas sedang duduk-duduk di atas motor bersama teman-teman jurusannya melihat Edel yang baru saja turun dari motor seorang perempuan dan berlari-lari memasuki gedung fakultas dengan tangan kanan yang menenteng tas laptop.

"Telat mulu lo mau jadi apa coba." komentar Ravin begitu Edel melewati dirinya yang sedang duduk di atas motor matic yang entah milik siapa.

"Bacot lah." balas Edel sewot. Masalahnya ia sudah telat, capek lari-larian, berat membawa laptop dan malah bertemu manusia yang bernama Ravin di parkiran.

Mendengar balasan perkataan Edel membuat Ravin dan teman-temannya tertawa, seakan senang menggoda Edel yang terlihat manderita. Edel segera berlalu dari hadapan Ravin dan teman-temannya tidak berniat untuk meladeni mereka sekarang ini.

"Anjir kelas gue di lantai dua lagi. Gak kuat lagi hamba." keluh Edel dramatis yang sudah ngos-ngosan dengan rambut acak-acakan karena terkena terpaan angin saat naik motor tadi.

Untung di depan gerbang kampus Edel bertemu dengan anak sastra Jepang yang ia kenal, langsung saja ia menyetopi dan meminta tolong diantarkan sampai depan FISIP. Coba kalau tidak bisa-bisa ia telat parah karena jalan dari depan gerbang sampai fakultas jauhnya naujubillah. Ojek online dilarang masuk kampus, sehingga jika sedang mengalami situasi seperti ini akan sangat merepotkan.

Tidak ingin berlama-lama di depan fakultas, Edel langsung berlari memasuki koridor kelas dan menaiki tangga dengan melompati dua tangga sekaligus.

"Kapan warasnya coba si Edel?" celetuk Petra teman dekat Ravin di jurusan yang sama. "Gue yakin pasti dia nyetopin orang yang lewat depan gerbang." tambah Petra.

"Gue juga gak tahu kapan itu orang sadar. Butuh pawang dia tuh biar agak waras." balas Ravin yang masih melihat ke arah tangga yang dilewati Edel.

"Lo pawangin lah sono." saran Petra dengan entengnya.

"Idih ogah. Sori sori aja nih ya kriteria gue tinggi."

"Anjing gaya banget lo. Awas aja ketula gue ketawa paling kenceng depan komuk lo."

"Gak bakal."





•••





"Permisi Pak." ucap seseorang yang baru saja sampai di depan pintu kelas sambil mengetuk pintu. "Izin masuk Pak."

"Iya silahkan." jawab dosen paruh baya tersebut seraya menengok ke arah pintu. Kelihatannya Pak Karim sedang membaca dan memeriksa makalah yang akan dipresentasikan hari ini.

Edel segera masuk kelas dan duduk di samping Audi teman sekelompoknya sekaligus teman dekatnya di jurusan.

"Dari mana aja lo?" tanya Audi dengan nada sedikit kesal begitu Edel duduk dan mengeluarkan laptop miliknya dari dalam tas.

"Ketiduran gue, biasa habis makan kan ngantuk tuh."

"Kebiasan banget sih lo. Kurang-kurangin lah. Kan kalau begini bikin yang lain panik, orang pengen presentasi juga."

We're (Not) Just Friends✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang