GUE PENGEN UPDATE MASA😩
Yaudah ini gue update ah yang ada di draft. Selamat membaca gengs tapi aku tidak tahu apakah masih ada yang membaca ceritaku ini.
•••
Sebelum menuju fakultas Edel melipir ke kompa untuk membeli ice cream, karena siang-siang gini enaknya makan ice cream. Tentu saja Edel ke kopma bersama Ravin, semenjak Edel dan Ravin berpacaran, mereka benar-benar bucin sampai membuat teman-temannya menggelengkan kepala heran.
Pasalnya saat dahulu belum ada status, mereka tidak seperti sekarang. Ya mungkin sering terlihat bersama, tetapi semenjak berpacaran ke mana-mana selalu bersama, walaupun bersama dalam artian di kampus nongkrongnya selalu bareng kalau jam kuliahnya tidak bentrok.
Walaupun menurut teman-temannya sikap mereka sebelum dan sesudah pacaran tidak berubah, Ravin masih menjaili Edel dan Edel masih marah-marah kalau Ravin ganggu, lalu setelahnya berbaikan, tertawa-tawa bersama.
Yang terlihat setelah mereka berpacaran, Ravin yang siap sedia jika dimintai tolong oleh Edel. Seperti menjemputnya di kosan, mengantarkannya jika ada urusan entah urusan apapun.
Edel sedang memilih ice cream, melihat ice cream dari luarnya belum menggesernya, Ravin mengambil minuman soda dari lemari pendingin. "Udah Del?" Ravin mendekati Edel berdiri di sisinya.
Edel menoleh. "Menurut lo yang mana?" Edel bertanya menunjukkan dua ice cream yang ditunjuknya.
Ravin melirik ice cream yang ditunjuk Edel. "Yang vanila aja, tapi kalau mau dua-duanya juga nggak apa-apa."
Edel mengangguk. "Oke dua-duanya aja, daripada pilih salah satu nanti cemburu mending dua-duanya." Edel mengambil dua ice cream, lalu menggeser lemari ice cream menutupnya.
Ravin terkekeh mendengar ucapan Edel.
Baru membalikkan tubuh tepat di hadapan Edel dan Ravin ada Arion yang ingin menuju lemari pendingin.
Ya Arion yang itu mantan Edel.
Pasalnya Edel jarang bertemu Arion di kampus, entah mengapa semesta tidak pernah mempertemukan mereka.
"Hai Del." sapa Arion kepada Edel pertama kali begitu menatap wajah Edel.
"Oh hai Arion. Udah lama kita nggak bertemu. Gimana kabar lo? Baik kan?" Edel membalas tidak lupa menyunggingkan senyum.
Arion ikut tersenyum. "Seperti yang lo lihat baik di luar, di dalam mah tugas, otak gue isinya tugas semua."
Sekarang memanggilnya bukan Edel-Arion lagi, tetapi kembali ke awal gue-lo.
Edel tertawa kecil. "Kebiasaan lo, apa-apa jangan terlalu diforsir, sakit tahu rasa lo. Kalau ngantuk tidur, kalau lapar makan, kalau haus minum. Emang itu gambar lo bisa ngasih lo makan sama minum."
Arion membalas tertawa. "Iya Fredella."
Tiba-tiba Ravin yang sedari tadi berdiri menonton di sisi Edel berdehem. Arion menoleh ke samping Edel baru menyadari ada Ravin, ia kira mahasiswa lain sedang memilih makanan.
"Eh Rav." Arion menyapa Ravin yang dibalas Ravin dengan anggukan kepala.
"Yaudah kalau gitu gue duluan ya Yon." Edel berpamitan kepada Arion sebelum berlalu dari hadapan Arion sambil menarik lengan Ravin menuju kasir.
Arion menggeser dirinya memberi jalan untuk Edel dan Ravin.
Arion memerhatikan Edel dan Ravin yang berjalan, dan sebelum menuju kasir Edel mengambil keripik pedas yang mana oleh Ravin diletakkan kembali pada tempatnya, tetapi oleh Edel diambil kembali. Lalu terlihat Edel meminta kepada Ravin dengan wajah memohon yang menurut Arion terlihat menggemaskan, lalu oleh Ravin dibolehkan. Edelnya senang bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're (Not) Just Friends✔
RomanceJangan lupa follow akunku biar kalau aku update cerita makin kelihatan langsung klik deh. Pylaris Fredella atau biasa disapa Fredella yang berarti pembawa kedamaian. Kenyataannya sih boro-boro pembawa kedamaian, kalau ada Fredella itu berisik ditam...