•2• Lelaki Menyebalkan

2.8K 138 2
                                    

Kejadian memalukan yang dialami Edel saat ospek universitas jika diingatkan kembali membuat Edel tidak ingin menampakkan diri di kampusnya sendiri, rasanya ingin menghilang dan teleportasi ke planet lain. Karena kejadian tersebut membuat Edel dikenal dikalangan mahasiswa baru dan kakak tingkat. Edel tidak henti-hentinya mendapatkan ledekan selama masa ospek. Ospek universitas, ospek fakultas, dan ospek jurusan. Pokoknya sampai kenyang Edel menerima ledekan tersebut.

Hari-hari tersebut merupakan hari terkelam dalam hidup Edel, jika Edel berada di mana dan kapan pun pasti ada saja orang yang membahas hal tersebut. Untung Edel memiliki sahabat yang selalu setia menemaninya, coba kalau tidak, bisa tambah malu tiap hari jadi bahan ledekan kalau ke mana-mana sendiri, dan keuntungan terbesarnya adalah Edel masuk akun instagram hits kampus. Untungnya sih Edel dikaruniai wajah cantik, anaknya pintar bergaul tapi absurd. Coba kalau buluk pasti akan jadi bulan-bulanan anak-anak se-antero kampus.

Lama-kelamaan kejadian tersebut sudah tidak menjadi topik bahasan anak-anak kampus lagi, mungkin sudah basi. Tetapi ada sih satu orang yang masih membahas kejadian tersebut. Siapa lagi kalau bukan lelaki sialan yang menyebabkan hal ini.

Akan dikasih tahu orangnya, namanya adalah Ravindra Jenaro Alister. Orang yang paling menyebalkan yang pernah Edel temuin, tampang sih oke tapi kelakuannya minus abis, dan yang paling mengesalkan adalah Ravin se-fakultas sama Edel, empet banget setiap hari harus ngeliat mukanya terus. Tetapi atas kejadian tersebut Edel dan Ravin menjadi temen dekat, mungkin karena Edel dan Ravin memiliki kesamaan, yaitu sama-sama absurd jadi mudah akrab.

Orang-orang yang tahu Edel dan Ravin pun heran, pasalnya dua orang ini saat ospek sampai awal-awal kuliah kerjaannya ribut terus setiap ketemu. Tapi sekarang malah jadi teman dekat, Edel dan Ravin pun tidak tahu mengapa jadi seperti ini. Entahlah.

Mohon maaf nih ya bahkan sampai sekarang Edel dan Ravin masih sering ribut sih. Bedanya sih kalau dulu ributnya itu karena ada dendam kesumatnya Edel kepada Ravin, kalau sekarang paling ributnya karena ulah Ravin yang mengganggu Edel. Ravinnya juga sudah minta maaf atas kelakuannya pada saat hari pertana ospek tersebut. Jadi, kejadian ospek tersebut sudah clear antara Edel dan Ravin.




•••





"Pil Pil." panggil seorang laki-laki yang baru memasuki kafetaria.

"Pal Pil Pal Pil lo pikir gue upil." sahut Edel sewot tidak terima atas panggilan tersebut.

"Lah nama lo kan Pylaris ya gak salah dong gue panggil Pil."

"Enggak mau gue dipanggil gitu, panggil gue Edel tapi kalo lo mau manggil gue Selena boleh sih."

"Idih pengen banget lo disandingi sama Selena, daki lo aja gak mirip sama Selena."

"Sialan emang. Dosa apa gue dimasa lalu bisa ketemu spesies macem ini."

Tidak menyahut ucapan Edel, Ravin dengan tanpa permisi mengambil gelas es teh milik Edel dan langsung menyedotnya sampai tandas.

Melihat hal tersebut Edel segera memukul punggung Ravin dengan kencangnya, karena Edel baru saja memesannya bahkan baru meminum 2 kali sedot. Kan nyebelin.

"Minuman gue. Beliin lagi gak mau tau."

"Anjing sakit banget." ringis Ravin sambil mengusap punggung yang bekas dipukul Edel.

"Iya gue beliin." Ravin bangkit dari tempat duduknya menuju stan minuman. Memesan dua minum untuk dirinya dan Edel.

"Nih minum." Ravin meletakkan gelas minuman yang sudah dibelinya di hadapan Edel yang sedang sibuk mengotak-atik ponselnya.

"Ngapain lo? Serius amat." ucap Ravin seraya melirik ponsel Edel, ingin tahu yang dilakukan Edel. "Siapa tuh? Inceran baru?"

Edel melirik Ravin dengan tajam seraya menurunkan ponselnya dan meletakkan di atas meja.

We're (Not) Just Friends✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang