Hal Empat Belas

592 44 1
                                    

Happy Reading.
Jangan lupa tekan bintang dipojokan!!

Alya memasuki rumah ketika Denta benar-benar sudah meninggalkan halaman rumahnya. Seperti biasa, Denta menolak untuk mampir terlebih dahulu dengan alasan sudah sore. Semenjak di kedai mie, sikap Denta sedikit berubah. Ntah apa alasannya Alya tak tahu.

"Assalamu'alaikum Mama" salam Alya sembari menghampiri Mamanya yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.

"Waalaikumsalam" jawab sang Mama sembari mencium kening Alya. "Kamu pulang sama siapa dek? Bang Rio mana?" lanjutnya.

Alya melepas tasnya dan diletakkannya pada sofa samping. "Alya pulang bareng Ka Denta, abang lagi kerja kelompok dirumah Ka Geri".

"Denta?" tanya mama dengan menaik turunkan alisnya pertanda tak tahu.

Alya mendengus kesal, "Ketua osis" singkatnya. "Lain kali suruh mampir" lanjut mama. Alya hanya mengangguk.

Dibaringkannya tubuh Alya pada sisi sofa. Sehingga ia bisa mengurangi rasa lelahnya. Hari ini ia merasa sangat lelah, ntah kenapa. Sesekali ia mencomot makanan ringan yang ada dimeja tanpa mengganti channel tv yang sedang mamanya tonton.

"Ini album apa Ma?" tanya Alya sembari melirik ke arah buku album yang ada di meja.

Mamanya pun segera mengalihkan pandangannya pada album tersebut. "Oh itu, album kamu sama bang Rio pas kecil" jawab mama seusai memasukan makanannya di mulut.

Alya pun meraih album tersebut. Dibukanya satu per satu. Halaman pertama hanya ada tulisan "Always Remember" . Kemudian dibuka kembali halaman kedua. Menampilkan foto keluarga mereka saat Alya dan Rio kecil. Begitu pula halaman selanjutnya, lebih didominasi oleh foto Alya dan Rio. Hingga Alya terhenti pada satu foto dimana disana terdapat tiga anak kecil yang sedang bergandengan tangan. Dua cowok dan satu cewek. Ia perkirakan bahwa itu adalah dirinya dan abangnya, namun siapakah satu lagi?

"Ini siapa mah?" tanya Alya karena ia memang sudah tak ingat siapa anak kecil yang ada difoto tersebut.

Mama pun melihat dan mengamati foto yang dimaksud Alya. Mungkin beliau sedikit lupa, namun "Oh itu Ammar, temen kamu pas kecil. Dulu Mamanya itu temennya mama. Tapi sekarang udah pindah ke luar kota" jelas mama

Alya hanya bisa ber-oh ria. Pasalnya ia sama sekali tidak mengingat siapa itu Ammar. "Nama lengkapnya siapa mah?"

Mamanya nampak berfikir keras, "hehe mama gak tau. Yang mama tau ya cuma Ammar. Coba deh nanti kamu tanya abang, siapa tau dia masih inget"

Alya mengambil tasnya dan segera beranjak. "Alya ke kamar dulu ya ma" pamitnya sembari menaiki anak tangga. Rasanya ia ingin sekali untuk bisa rebahan.

Tanpa pikir panjang, dirinya segera masuk kamar dan bersih bersih. Setelah usai semuanya, baru ia menjatuhkan tubuhnya pada kasur empuknya. Bukan ngantuk, ia hanya perlu rebahan sejenak. Memandangi langit langit kamar yang berwarna putih, dan terlintas

"Ammar? Siapa dia?" gumam Alya yang menunggu pulangnya sang surya sembari rebahan.

Cheerful Girl [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang