Hal Delapan Belas

500 36 2
                                    

Happy Reading
Jangan lupa tekan bintang dipojokan!

"Eh denger-denger ada anak baru loh. Anak IPS" Via memasukan siomaynya kedalam mulut. Sedangkan Riska masih mengantri minuman yang ia pesan sedari tadi, namun karena keadaan kantin kali ini cukup ramai.

"Anak IPS? Angkatan kita apa kaka kelas?" Alya bertanya masih dengan memainkan ponsel dan sesekali memasukan mie ayamnya ke mulut.

Memang, hari ini SMA PELITA HARAPAN dihebohkan oleh seorang anak pindahan dari luar kota. Bak pangeran yang diidolakan, anak baru tersebut selalu dipuji oleh kaum hawa yang tergila gila akan ketampanannya.

"Kakak kelas, masuk kelas XI IPS 2" Via masih menatap takjub foto diponselnya "nih coba lo liat deh, ganteng banget kan. Kapan lagi cobak disekolah kita ada pangeran kek gini?"

"Palingan juga playboy. Tampang tampang kek gitu mah keliatan suka mainin perasaan cewe" tukas Alya yang disetujui oleh Riska yang baru saja duduk disamping Via dan berhadapan dengan Alya, "palingan juga gitu"

"Siapa yang bilang gue playboy?" suara itu membuat suasanan yang riuh kembali hening tanpa suara kecuali suara pedagang yang menagih bayarannya.

Tanpa basa-basi Alya, Via, dan Riska pun menoleh kearah yang tadi berbicara. Pandangan Via tak bisa dipungkiri bahwa dia tertarik pada anak pindahan tersebut. Banyak siswa dan siswi juga yang memperhatikannya takjub.

"Ini anaknya?" anggukan dua sahabatnya itupun membuatnya menatap anak itu dari atas sampai bawah.

"Badboy" satu kata yang keluar dari mulut Alya. Lagi lagi tak ada yang bersuara, semua bersiap siap untuk menyaksikan perdebatan antara sesama bad.

"Kurangajar lo" geram anak tersebut.

Alya mulai berdiri, berjalan perlahan mengelilingi anak tersebut. Dirunya tahu siapa dirinya yang sebatas adek kelas, tapi apa salahnya. Sepatu berwarna warni jelas melanggar peraturan sekolah. Rambut panjang pun harus dipotong. Apalagi seragam yang tidak dimasukan, sungguh miris.

"Badboy modal baju keluar aja bangga" remeh Alya sembari terkekeh yang membuat lawan bicaranya memanas. "Lalu apa motivasi kalian kagum sama makhluk ini? Tampan tapi bego, otak gak dipake. Pake baju aja gak bisa, terus kalian suka?"lanjut Alya yang menambah panas suasana.

Sedangkan Via dan Riska tak tahu harus bagaimana lagi. Mereka tak mau ikut campur. "Lo punya sopan santun gak? Lo tau gak cara negur orang yang baik gimana?" bisik anak tersebut pada telinga Alya, dan itu membuat Alya tersenyum lebar.

"Tanpa lo kasih tau pun gue tau caranya sopan santun, tapi gue mikir. Buat apa gue negur lo secara halus?"

"Adek kelas aja belagu lo" tukas anak tersebut mengulum lolipop yabg tergeletak dimeja.

Suasana semakin menjadi, diharapkan tidak ada pihak sekolah penting yag mendekat. Karena ini adalah moment yang sangat sakral yang jarang terjadi di sekolahan ini. "Gue emang adek kelas lo. Tapi gue yang lebih dulu disini. Gue kaga baik, dan gue gak mau sok suci. Karena gue juga gak beda sama lo. Gue bandel, tapi gue masih punya aturan"

Cheerful Girl [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang