Hal Tiga Puluh Lima

395 27 2
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa tekan bintang di pojokan!!

Ammar dengan asiknya bermain PS di ruang keluarga tanpa memperdulikan apapun. Beberapa kali mamanya memanggilnya pun ia tak begitu menghiraukan.

"AMMAR!!!"

Inilah puncak peperangan. Ammar berdecak kesal kala mamanya berteriak untuk keberapa kalinya. Bukannya menyauti, ia kembali fokus pada gamesnya.

"Ah mampus mati lo!!" umpatnya begitu saja.

"Siapa yang mati?!! Kamu itu kalo dipanggil kupingnya di mode on dong!" kesal Tante Titin a.k.a mama Ammar sembari mencabut colokan yang mengakibatkan gamenya mati begitu saja.

"Ah mama! Gak asik ah! Tanggung tadi lawannya mau mati!"

"Gak sekalian kamu aja yang mati?!" ucap mamanya denagn kedua tangan diatas pinggan. Ya seperti pada sinetron emak tiri gitulah.

"Ya Tuhan, tega banget ama anaknya" Ammar berdiri berniat untuk mencolokkan kembali sambungannya, namun apalah daya mamanya kembali mengahalanginya.

"Kamu tuh! Untung kamu anak satu-satunya, kalo nggak mama buang kamu ke panti asuhan!"

"Kenapa gak dari dulu?!" tanya Ammar kesal. Mamanya memang sedikit galak, apalagi ketika mengetahui kelakuan anaknya yang super bandel.

"Karna mama sayang kamu!! Dahlah capek ngomel mulu. Nanti sore kamu jemput Alya!"

Ammar sedikit kaget mendengar pernyataan mamanya. Untuk apa dirinya harus menjemput Alya. Seingatnya, hari ini tak ada janji apapun dengan Alya atau keluarganya.

"Ngapain? Ogah ah!!!"

"AMMAARRR!! Astaga Tuhan, sabar ini ujian." beliau menarik nafas dalam-dalam untuk mengatur emosinya. Anaknya ini memang membutuhkan banyak kesabaran dalam menghadapinya.

"Om Azlan sama Tante Alin mau pergi ke luar kota bareng Rio. Katanya mau survei kost persiapan Rio kuliah. Sekalian ngurus kerjaan disana!"

"Kenapa Alya gak ikutan?"

"Tanya mulu kaya wartawan! Dahlah, pokoknya kamu harus jemput Alya nanti sore. Dia mau nginep sini. Awas aja kalo kamu gak jemput!!"

Mamanya meninggalkannya setelah mengatakan itu sebelum Ammar menunjukan reaksinya.

"APA NGINEP? OH GOD!!" Ammar berteriak begitu saja.

"AMMAR BERISIK!!  sahut mamanya dari lantai atas.

**

Sesuai dengan wejangan mamanya yang mengharuskannya untuk sementara nginep di rumah sahabat mamanya, jadi mau tak mau Alya harus menurutinya.

Alya duduk di ruang keluarga rumah Ammar setelah dirinya tadi sore dijemput oleh Ammar.

"Alya udah sholat?" tanya Tante Titin padanya. Dengan tidak mengurangi rasa hormatpun Alya harus menjauhkan ponselnya terlebih dahulu.

Cheerful Girl [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang