Hal Sepuluh

687 55 2
                                    

Happy Reading.
Jangan lupa tekan bintang dipojokan.

Hari telah berganti, malam pun telah berubah. Sang mentari mulai muncul. Waktu menunjukan pukul 06.40. Dua puluh menit lagi akan diadakan upacara bendera rutin setiap hari Senin di SMA PELITA HARAPAN.

Alya memutuskan untuk berangkat lebih awal bersama Rio menggunakan mobil. Ini karena ia terpaksa ketika sudah diceramahi oleh Rio. Padahal rencananya ia akan berangkat setelah upacara selesai. Kini dirinya telah berada di kelas sembari menunggu bel berbunyi.

Keadaan kelas cukup ramai, namun Riska dan Via belum nampak batang hidungnya.
Ponsel digenggaman Alya pun berbunyi, menandakan satu notif pesan telah berhasil masuk pada ponselnya.

"Ka Denta?" lirihnya sembari mengerutkan dahi. Pasalnya ia dan Denta telah sepakat bertukaran nomor ponsel pada saat mereka bertemu kemarin. Itupun lagi lagi karena paksaan dari Rio.

Ketos Resek
Heh curut, lo udah berangkat sekolah kan? Gue gak mau ya pagi ini harus ngehukum lo!

"Dih paan banget dah" gerutu Alya tak suka

Alya_Safeera
Siapa suruh kaka ngehukum gue. Emang gue seneng apa dihukum kaka?!

Kini mood Alya seakan down. Bukan apa apa, dirinya hanya tak suka jika diprasangka seperti itu. Ya walaupun Denta tak salah jika hanya sekedar mengingatkan. "Au ah. Mending keluar, siapa tau ketemu pangeran" lanjut Alya memasukan ponsel ke dalam sakunya dan mulai berjalan keluar kelas.

Alya kini berjalan sendiri di koridor sekolah yang telah ramai. Beberapa menit lagi pasti bel akan berbunyi. Namun ia kini telah memutuskan untuk pergi ke kantin sekedar membeli permen untuk persiapan upacara.

"Hayy cantik, sendiri aja nih? Boleh abang temenin gak?" rayu cowo yang notabenenya adalah kaka kelas Alya.

"Hayy juga kaka. Boleh kok, kalo ceweknya gak marah" tantang Alya pada kakelnya tersebut. "coba deh liat ke belakang" lanjut Alya.

"Hehe, canda kok yank" ucap cowok tersebut ketika menemukan ceweknya telah melolot ketika ia tertangkap menggodai Alya. Alya pun kembali melanjutkan langkahnya.

Banyak cowok yang genit sepanjang Alya berjalan. Seakan mereka tak pernah melihat Alya berada disekolah ini. "Tuh mata biasa aja ka! Ntar copot berabe" tukas Alya terkikik ketika melihat salah satu dari kakelnya yang menatapnya tak berkedip.

Tet tet tet

Bel berbunyi yang menandakan upacara akan dilaksanakan pun berbunyi. Alya mendengus kesal, pasalnya ia belum sampai kantin. Dan terpaksa ia juga harus segera menuju ke lapangan.

Langkahnya berhenti di tengah lapangan tapi agak kepinggir. Yang membuat langkahnya terhenti yaitu karena Alya menemukan seseorang yang ia cari. Ia melihat Fikri yang berdiri di barisan paling depan. Karena upacara membentuk leter U, ini memudahkan Alya untuk melihat Fikri. Namun sayang, Alya berdiri di barisan kelas lain dan itu seharusnya ditempati oleh cowok.

Cheerful Girl [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang