Happy Reading
Jangan lupa tekan bintang di pojokan!!🌟
"Bentar dah, gue capek banget sumpah"
Alya membaringkan tubuhnya pada kasur kesayangannya di rumah. Hari ini Alya sudah sampai di Indonesia setelah hampir tiga tahun ia tak menginjakkan kakinya disini.
Alasannya simpel, bukan karena ia tak punya uang untuk pulang ke Indonesia. Hanya saja dirinya tak mau repot-repot pulang. Toh nanti juga jika dirinya sudah selesai, pasti akan pulang.
Dan hari ini, ia pulang bukan karena sekedar liburan. Dirinya dipaksa pulang untuk menghadiri nikahan abangnya, ya siapa lagi kalo bukan Rio. Alya saja kaget mendengar berita itu. Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba nikah.
Kata papanya sih, Rio sudah ta'aruf selama sebulan lebih. Dan memutuskan untuk menikah, takut keburu diambil orang katanya. Alya menatap langit kamarnya, ia mencoba memejamkan matanya sejenak.
"De, Minggu besok kamu harus pulang" ucap Azlan melalui via telefon. Alya yang sedang mengunyah makanannya pun hampir saja tersedak.
"Kenapa pah?"
"Bang Rio mau nikah"
Uhuk uhuk. Alya dengan segera mengambil gelas yang berisi air mineral dan menengguknya sampai habis.
"De, kalo makan pelan-pelan dong"
"Lagian papa bikin Alya kaget aja. Ini beneran apa boongan sih pah? Setau Alya abang jomblo deh. Mau nikah sama siapa?"
"Abang udah ta'aruf sama Chaca. Papa udah sepakat buat nikahin abang. Takut Chaca diambil orang lain"
Untuk kesekian kalinya, Alya hampir saja tersedak lagi atas pernyataan yang papanya lontarkan.
"Ka Chaca yang temennya abang waktu SMA pah? Gila Bang Rio ternyata setia juga. Salut deh Alya jadi adek Bang Rio. Oh iya pah, kan minggu besok Alya gak ada libur"
"Papa gak mau tau, pokoknya pas akad kamu harus ada di acara!"
"Heh bangun keboo. Bang Rio udah akad, lo malahan molor!!"
Ammar melemparkan sepatu yang masih Alya pakai.
"Paan si, gue capek elah"
"Gue suruh jemput lo beb. Tapi kalo lo masih mau tidur juga gak apa sih. Jangan salahin gue kalo lo nanti kena marah Om Azlan" Alya berdecak sebal, ada saja makhluk yang berusaha menggangu tidurnya.
Alya menelisik Ammar dari atas sampai bawah yang menggunakan jas berwarna hitam dengan rambut yang poninya sengaja ia panjangkan.
"Ganteng bener beb, ututuuu sini peluk duluu" Alya merentangkan tangannya seraya ingin dipeluk.
"Ogah, lo belom mandi. Sana mandi"
"Cuih sok jual mahal" Alya meninggalkan Ammar yang duduk di sofa kamarnya. Ammar hanya bisa menggeleng kepala melihat tingkah Alya.
"Gue kira udah dewasa, ternyata masih sama" Alya mendengar gumaman Ammar walaupun di dalam kamar mandi.
"NGOMONG APA LO? KELUAR KAMAR GUE. GUE MAU AMBIL BAJU, NANTI LO NGINTIP LAGI"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheerful Girl [ENDING]
Teen Fiction[UDAH ENDING] PART-NYA BANYAK, TAROH AJA DI READING LIST KALIAN PROLOG Alya menghampiri keluarganya yang sudah duduk manis untuk melakukan makan malam. Disana ada mama, papa, serta kakak laki-lakinya. Makan malam sudah terlaksana. Alya pun memberan...