Hal Dua Puluh Tiga

451 34 1
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa tekan bintang di pojokan!!

Setelah Fikri pulang, Alya mengabari sahabatnya untuk ke rumahnya sekedar mendengarkan dirinya curhat. Yaya, mungkin itu tidak penting bagi kalian. Namun itu yang harus dilakukan Alya.

"Heh ngapain lo nyentuh-nyentuh HP gue!!" tegur Alya kala dirinya keluar dari kamar mandi seusai mandi.

Ternyata Riska dan Via telah berada di kamarnya. Alya pikir mereka akan terlambat kerumahnya. "Ah elah, pelit banget sih lo!!" Riska masih menggenggam HP Alya.

"Lepasin gak?!!" Alya melemparkan handuk yang ia bawa kepada Riska. "Alya Alya, kenapa sih? Gue buka wattsap aja gak ada chat tuh" Via meledeknya.

"Nih, HP lo" Riska melemparkan begitu saja. Alya tengah sibuk mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer. Sedangkan Riska dan Via tengah berbaring nikmat di kasurnya. Ya, mereka telah menganggap rumah Alya seperti rumah mereka sendiri.

"DEK, NOH ADA ABANG GO-JEK NYARIIN LO!!" teriak Rio dari ruang tengah. Alya bingung, pasalnya ia tak memesan apa apa. Namun, mau tak mau ia harus menemui abang go-jek tersebut.

Dengan rambut yang masih berantakan, ia memberanikan diri membuka pintu depan. "Dengan Mbak Alya Safira?" tanya orang tersebut. Ternyata masih muda, uuh.

"Ya benar, ada apa ya?" tanya Alya menyelisik bawaan yang ada ditangan. Cukup banyak juga.

"Ini pesanannya. Satu paket pizza, empat paket burger, empat bubble drinks, totalnya 550 ribu mbak." tutur sang go-jek.

Alya melompong mendengarkan totalnya.Itu sama dengan uang jajannya selama 3 hari. "Mas jangan ngeprank saya dong. Saya sama sekali gak pesen"

Mas Go-Jek pun tak kalah kagetnya, "Loh, justru mbak yang jangan ngerjain saya. Jangan kira ngeprank ojol lagi ngetrand terus mbak ikutan." Alya melotot. "Dih apaan sih mas, saya terlalu sibuk buat main prank"

"Ini kan akunnya?!" Mas Go-Jek menunjukan akun pesanan yang ada dihapenya. Memang benar itu punya Alya. Dan akhirnya Alya tahu siapa dalang dari ini semua. Pasti kedua sahabatnya.

"Iya mas. Ini pasti kerjaan tuh monyet!! Emang seneng ya bikin gue boke. Tunggu dulu ya mas, saya mau ambil uangnya." Alya segera masuk ke kamarnya tanpa memperhatikan kedua sahabatnya yang sedang tersenyum lebar tanpa dosa. Ia segera kembali lagi.

"Monyet mbaknya pinter ya mbak bisa pesen Go-Food?" Alya menapuk jidatnya. "Hehe iya mas, udah dilatih. Ini mas uangnya 600 ribu. Maaf ya tadi saya udah nuduh masnya"

"Gak papa mbak, sudah biasa kena iseng. Ini gak ada uang pas mbak?" tanya masnya setelah memberikan pesanannya kepada Alya.

"Eh, gak usah kembalian mas. Itu buat mas aja"

"Gak gitu mbak, ini banyak banget loh" Masnya masih berusaha mencari uang kembalian dikantongnya.

"Iya mas, saya ikhlas. Itu rezeki dari Tuhan buat mas." Alya tersenyum manis.

Mas Go-Jek masih merasa bingung, "ini beneran mbak? Terimakasih banyak mbak. Semoga Allah melancarkan rezeki mbak"

"Aamiin. Semoga rezeki masnya juga lancar. Berkah semuanya."

Cheerful Girl [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang