Happy Reading
Jangan lupa tekan bintang di pojokan!!🌟
"Beb gue mau balik Jakarta malem ini" Alya membuka pintu kamar Ammar yang tidak terkunci.
Ammar yang mendengar pernyataan Alya harus memerlukan waktu beberapa detik untuk memahaminya.
"Gila lo?! Kenapa mendadak? Terus kenapa mata lo sembab gitu?"
"Masih banyak tugas kampus yang harus gue selesaiin. Tadi dosen gue telfon katanya gue harus balik ke kampus lusa. Jadi gue berangkat ke Amerika besok sore"
Alya duduk di samping Ammar yang sedang memangku laptopnya.
"Astaga!! Kenapa gitu sih" Ammar menutup laptop dan menatap Alya lekat.
"Lo gak boong kan? Lo abis nangis? Mata lo sembab" Ammar menyentuh wajah Alya dengan lembut. Pipi Alya sedikit menghangat akan sentuhan lembut dari Ammar.
"Gue tadi abis nangisin tugas beb. Gue gak papa kok, gue cuma sedih harus pulang cepet kaya gini" Alya memegang dan menurunkan tangan Ammar dari pipinya.
"Lo mau ikut pulang gue malem ini? Kalo iya gue juga udah pesen tiket kereta buat lo"
"Ya iyalah, ya masa gue tega biarin lo pulang sendirian"
"Oke, kereta berangkat jam sepuluh malem. Nanti gue kesini lagi pas mau berangkat. Gue mau siap-siap. Bye" Alya meninggalkan kamar Ammar.
"GILA LO? SEKARANG UDAH JAM SEMBILAN LEBIH!!" Alya memang benar-benar gila.
Udara dingin kota Jogja di malam hari sedikit menyeruak masuk ke dalam jaket tebal yang Alya gunakan. Kondisi stasiun yang tidak ramai menjadi syahdu kala angin menerbangkan sebagian rambut Alya yang terurai.
Nampak beberapa orang yang memang setujuan dengannya, namun tak lebih dari sepuluh orang. Tak berselang lima menit, kereta pun datang. Semua penumpang memasukinya.
Kereta yang tak ramai memudahkan Alya untuk duduk lebih luas dengan Ammar yang duduk di depannya
"Jogja, makasih ya. Gue mau pulang, makasih buat semua pembuktiannya. Gue janji bakal balik lagi kok, sometimes" Batin Alya sebelum memejamkan mata.
Alya tak banyak bicara, begitupun dengan Ammar yang sibuk menatap laptopnya. Perjalanan kali ini sengaja Alya gunakan untuk beristirahat sebelum ia akan kembali pulang ke Amerika. Dirinya perlu tidur lebih untuk menenangkan pikiran. Keputusannya sudah bulat.
Perjalanan tujuh jam lebih sudah lebih dari cukup untuk Alya beristirahat. Bahkan pinggangnya terasa sakit karena terlalu lama duduk.
Hari sudah mulai siang, Alya memasuki rumah dengan Ammar yang mengantarnya hanya sampai gerbang.
"Assalamu'alaikum mah" Alya mencium punggung tangan mamanya yang sedang membaca majalah di ruang keluarga.
"Waalaikumsalam. Kamu pasti capek kan? Mending sekarang kamu bersih-bersih. Nanti mama buatin masakan buat kamu. Jangan lupa istirahat, nanti sore kan kamu lanjut ke Amerika"
Alya sebenarnya sedih jika harus cepat kembali ke Amerika. Ia masih kurang puas menikmati waktu dengan keluarganya.
"Iya ma, Alya ke kamar dulu ya" Izin Alya hanya dijawab anggukan dan senyuman oleh mamanya.
Alya meletakkan tas yang ia gendong di punggungnya ke lantai. Lalu Alya merebahkan punggungnya pada kasur empuk miliknya.
"Ya Allah kok gue capek banget ya" Alya berniat tidur sebentar untuk meluruskan tulang punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheerful Girl [ENDING]
Teen Fiction[UDAH ENDING] PART-NYA BANYAK, TAROH AJA DI READING LIST KALIAN PROLOG Alya menghampiri keluarganya yang sudah duduk manis untuk melakukan makan malam. Disana ada mama, papa, serta kakak laki-lakinya. Makan malam sudah terlaksana. Alya pun memberan...