Duabelas

1.2K 75 3
                                    

Aku hanya ingin mengatakan pada mu kalau aku telah masuk dan terjebak dalam kehidupan rumit mu.

***

Ditengah-tengah lapangan, dibawah teriknya sinar matahari dan dikelilingi oleh para siswa sisiwi yang hendak menonton pertandingan basket antara si kapten basket dengan Valdo. Mereka saling menatap tajam satu sama lain, bagi mereka permusuhan tetaplah permusuhan dan tak akan menjadi persaudaraan.

Sedaritadi Firza merasa cemas dengan sepupunya itu. Bagaimana tidak, Valdo tidak terlalu jago dalam olahraga basket dan dengan mudahnya ia menerima tantangan basket.

"Do, masih ada waktu sebelum basket mulai mending lo ngalah aja deh, daripada lo kalah malu-maluin banget. Udah, cukup lo malu-maluin kelas unggulan gegara kita berantem sama Edgar kemaren dan sekarang gue gak mau lagi," bisik Firza tepat ditelinga Valdo.

Valdo memutar bola matanya malas. "Berisik lo! Udah lo tenang aja kita pasti menang asal lo mau main bagus gue jamin kita menang."

Firza mengacak rambutnya frustasi. "Argh! Cuman gegara cewek serem itu, jadi kayak gini deh!"

Pritt!

Setelah peluit ditiup mereka pun segera memulai tanding. Sorakan dukungan para siswa siswi saling bersahut-sahutan, meski lebih banyak yang memihak Edgar tapi itu semua sama sekali tak berpengaruh pada Valdo.

"EDGAR!! LO PASTI MENANG! SEMANGAT!"

"EDGAR! GUE JANJI KALO LO MENANG GUE BAKAL JADIIN LO COWOK GUE!"

"KAPTEN BASKET! JANGAN KASIH KENDOR!"

"VALDO! LO HARUS MENANG! KALO MENANG GUE TRAKTIR PERMEN BANYAK BIAR LO TAMBAH MANIS!!"

"APAAN SIH LO, GAJE!"

"BIARIN, WLEE!"

"VALDO! PANGERAN MANIS YANG MANISNYA NGALAHIN GULA JAWA, SEMANGAT!!"

"VALDO SEMANGAT, DO!! HAJAR TERUS, DO!"

"BERISIK LO SEMUA!" hardik salah satu siswa disana.

Begitulah kira kira seruan para siswi yang menyemangati idola basket mereka saat ini. Banyak yang mencibir karena mereka dengar tanding basket ini demi satu cewek, yaitu Qinar dan mereka tak rela jika cewek sombong itu yang mereka perjuangkan.

Valdo men–dribble bolanya dan hendak ia masukkan kedalam ring, tetapi terhalang oleh Edgar. Ia menatap Edgar tajam tersirat kebencian saat mengingat apa yang sudah dilakukan cowok ini pada Qinar.

"Gue tau kalo sebenarnya yang ngebully Qinar waktu itu lo, di taman belakang sekolah!" kata Valdo tanpa menghentikan aktivitas dribbling nya.

Edgar menatap Valdo tak suka. "Kalo iya kenapa? Dia udah berani bikin cewek gue dipermaluin!"

"Masih cewek lo! Bukan istri lo! Gimana kalo Nyokap lo yang dipermaluin? Lo bakal bales dendam, gak?" Valdo men-dribble bolanya kearah ring saat Edgar tiba-tiba terdiam setelah mendengar perkataannya barusan.

Dan masuk!

Satu poin untuk tim Valdo kali ini. Valdo menatap Edgar yang masih mematung entah memikirkan apa. Bola kembali pada tangan Valdo lagi sekarang.

"Woi, Gar! Lo mikirin apa? Malah bengong lagi, gak liat kita kalah?!" Miko menyenggol bahu Edgar dan membuyarkan lamunan cowok itu.

"Sialan!" umpat Edgar saat melihat Valdo menyunggingkan senyum miring kearahnya.

My World (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang