Empat puluh satu

4.3K 454 59
                                    

Litte Devils
by sweetk00kies
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ



***

Memperlihatkan sebuah bangunan megah yang layak disebut sebagai mansion . Gerbang besar nan menjulang tinggi menjadi pintu masuk utama setelah terbuka lebar secara otomatis.
Pepohonan rindang, juga berjejer jenis bunga yang ditanam terbentuk menjadi taman-taman kecil yang indah dan tentunya sangat sedap dipandang oleh mata.
Mobil itu melaju pelan , seolah si sopir membiarkan dua pemuda di belakangnya menatap sekitar dengan rasa takjub.

" wah,seperti istana.."

"huh, ini masih sama seperti dulu." Taehyung tersenyum datar.Akhirnya menemukan jawaban dari isi hatinya yang terus bertanya-tanya.
"Jadi ulah Harabeoji ya? Sepertinya aku harus mengumpat di depan orang itu." batin Taehyung.
Bergumpal rasa marah dan kecewa terhadap kakek yang tidak pernah ditemuinya itu.
Taehyung benci jika kesenangannya diganggu.

"aku yakin perang dingin masih terjadi diantara Appa dan Harabeoji selama ini .Kenapa mereka tak mengatakan hal apapun padaku ? Satu rahasia pasti masih mereka sembunyikan dariku.Apa semua ini ada hubungannya dengan Eunha Eomma ? " gumam Taehyung menyimpulkan  pendapatnya sendiri .

Tanpa penjelasan,  Daehyun sendiri tak mengatakan jika Yongjae bisa mengancam dan mengacaukan hari bahagia keluarga mereka. Hanya saja ,dari jauh-jauh hari ia memberi pesan singkat agar Taehyung berhati-hati dan tak berdekatan dengan orang asing.
Taehyung pun awalnya tak mengerti alasan sang ayah yang sibuk melindungi dirinya maupun Jungkook.

Well, jadi salah siapa ?
seharusnya Taehyung bisa berpikir lebih hati-hati .Andai saja dia tahu jika sang kakek punya dendam
membara pada ayahnya , Taehyung pasti mampu menjadi penengah yang tepat untuk melerai permusuhan .

"Hyung, kenapa banyak orang yang ingin mencelakakanmu?Aku tidak ingin kau terluka lagi,..sungguh"
Jungkook membuyarkan lamunannya .
Anak itu  tak bisa tenang dengan tangan yang gemetar.Kilasan tentang orang-orang yang pernah melukai Taehyung waktu lalu seakan berputar kembali dalam otaknya.Membayangkan Taehyung yang berlumur darah adalah hal paling menakutkan yang pernah dilihatnya. Cukup sekali saja.

"..jangan lagi, aku tidak mau kejadian seperti kemarin itu terulang Hyung .."
Taehyung tak bisa banyak berkata, bukan pula berarti ia tak bisa melihat gurat cemas di wajah sang adik.Taehyung sangat paham bahwa Jungkook dalam keadaan takut dan gelisah.
"Mereka orang-orang suruhan Harabeoji.." ucap Taehyung.Tangannya memberi usapan lembut berkali-kali pada lengan Jungkook agar tetap tenang.

"..percaya padaku ,  mereka tidak akan melukai kita." imbuhnya.Jungkook melirik benci pada si pria asing lalu berbisik pada Taehyung.

"awas kalau bohong. Buktinya mereka menodongkan senjata pada kita.Memangnya kita ini teroris apa! Harusnya aku membawa bom  biar mobil ini meledak sekalian."
Gemas si pria mendengar perkataan Jungkook yang masih terngiang jelas di telinganya . Lucu, Jungkook berbisik namun volume suaranya cukup keras dan siapa saja bisa mendengar dari jarak dekat seperti itu.

"hei, anak kecil.Memang kau bisa membuat bom? Paling juga main petasan cihh.." sahut pria itu mencebik di balik masker hitamnya.

"tutup mulutmu orang jahat!!"
Jungkook bersungut-sungut marah bukan main.Jika saja pria itu tak menodongkan senjata, Jungkook pasti sudah menerjang dan menggigit telinganya sampai putus.

"Yaak! Aku bukan orang jahat!!"belanya percaya diri.

"Kalau bukan orang jahat kenapa menculik kamii!!?"

"suka-suka saya dong.."

"..bodoh!orang bodoh..idiot kelas teri.." kesal Jungkook mengoloknya.

"ahh..sudah diam kau anak kecil!Ku cubit bibirmu tahu rasa! Imut tapi bikin emosi saya,, huh!atau ku tembak nih ? Mau??!" ucapnya dengan menodongkan senjatanya pada Jungkook.

Little DEVIL's ✔️ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang