Dua Puluh Tujuh

5.1K 562 48
                                    


Little devil's
by sweetk00kies





***

Hari itu akhirnya datang.
Hari dimana Jungkook menantikannya dengan penuh harap. Segala rasa percaya diri kini sudah terkumpul penuh dalam dirinya.Semangat tinggi yang bergejolak tak akan pernah sanggup untuk dipadamkan .Jungkook puas dengan usahanya beberapa hari inin.Bahwa yakin, dengan berlatih keras akan membawanya pada sebuah kemenangan.

"Heol! Kau tetap mengikuti lomba itu ??!"
Pekik Taehyung bertanya dengan wajah mendadak shock. Baru saja terbangun dari tidurnya dan melihat Jungkook yang sudah rapi memakai pakaian olahraga serta tengah berkutat menyiapkan peralatan yang akan dibawanya saat lomba.

Jungkook hanya menoleh sebentar.
"Hyung tenang saja.Aku mengikuti cabang olahraga yang ringan dan tak membutuhkan banyak tenaga.Jadi, jangan khawatir. " tuturnya  bahkan dengan wajah  berbinar senang. Tak tahu saja jika senyum manisnya  itu semakin membuat Taehyung cemas tanpa sebab. Disisi lain, Jungkook sendiri juga sedang menutupi kebohongan kecil yang terpaksa dilakukan. Bahwa, tidak semua yang diucapkannya pada Taehyung itu benar .

"Kookie, kenapa ngeyel sekali sih,,?" Desah Taehyung . Terlalu takut hingga menarik Jungkook mendekat dan terduduk di pinggir ranjang.

"Hyuuung! Doakan aku bisa menang ya.." ucap Jungkook . Menatap dalam hazel Taehyung ,memohon supaya niatnya direstui dengan  ikhlas.
"Baiklah,"
Taehyung mendengus , dengan terpaksa memberi anggukan setuju di depan Jungkook.Dengan berat hati tentu saja.

"Jangan terlalu memaksa jika tidak mampu." Lirih Taehyung berpesan.Bukan tidak mendukung, namun Taehyung lebih memikirkan kondisi Jungkook nantinya.
"Siap komandan.." Celetuk Jungkook dengan gesture tangan memberi hormat pada Taehyung.
Jungkook tersenyum lebar penuh kelegaan .Didekapnya kedua bahu lebar Taehyung dengan hangat.Memeluk manja Taehyung dengan segala afeksi kasih sayang yang dimiliki.
"Terimakasih Hyung.." bisik Jungkook.
Baru teringat sesuatu, Jungkook langsung melepas pelukannya.
"Oh ya, Hyung jadi berangkat siang hari ini?" Tanyanya.
"Eum, sepertinya.Hari ini jam pelajaran kosong karena festival.Maunya sih membolos, tapi berhubung Hyung masih dalam masa pengawasan jadi ya harus tetap masuk untuk mengisi absen kehadiran." terang Taehyung.
Jungkook mengangguk paham lalu bertanya lagi.
"Kira-kira jam berapa berangkat?"

"Sekitar pukul 11 siang.." jawab Taehyung.

"Aman," batin Jungkook.

---

Gundah hati menyelimuti.Pikiran tak bisa tenang kala yang diingat hanyalah wajah ceria sang adik pagi tadi.
Secepat mungkin Taehyung bergegas. Mendadak begitu banyak hal yang ditakutkan terlintas dalam otak.Taehyung itu, mungkin sedikit paranoid. Akhir-akhir ini Jungkook selalu sukses membuatnya khawatir berlebihan.Sekecil apapun yang diperbuat, Taehyung dengan awas selalu mengamatinya secara diam-diam.
Bukan hanya menjadi kakak yang terlalu protective melainkan juga menjadi sosok yang akan selalu berdiri dibelakang Jungkook.Menjadi bayangan yang akan selalu mengikuti kemanapun Jungkook pergi.

"Aish..bodohnya aku membiarkan anak itu berjuang sendiri." Gumam Taehyung yang baru saja tiba di sekolah tepat pukul 10 lebih lima menit .
Awalnya tak ada yang mencurigakan bagi Taehyung.Dan setelah melalui perenungan panjang , seolah ada dugaan lain yang terselip dalam pikirannya. Dari segala sisi positif yang bekerja , tentunya ada satu sisi negatif yang tetap tertinggal di otak kecilnya.
Secara mengejutkan , Taehyung sempat berpikir apakah benar Jungkook sudah mengatakan  semua kejujuran padanya?
Semenjak awal karena kemauan sang adik tak disetujui, Taehyung harusnya mengira bahwa  bisa saja Jungkook itu menyembunyikan niat lain tanpa mau diketahui. Jungkook itu cerdas, dengan segala ucapan manis dan polosnya , Taehyung bahkan beberapa kali sempat terkecoh.

Little DEVIL's ✔️ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang