Lily akhirnya bekerja menjadi babysitter di rumah besar itu. Ia bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam dengan gaji pokok 5 juta rupiah. Untuk makan, ia mendapat sarapan, makan siang dan makan malam gratis dari koki handal di rumah itu. Yah, nasib yang sungguh beruntung kan!
Sayangnya setelah bekerja hampir 3 bulan. Lily jarang bertemu dengan pria itu. Ia pergi ketika Lily datang dan pulang ketika Lily selesai bekerja. Pria itu bahkan sangat jarang melihat keponakannya ini dan Lily kebingungan sendiri karena bayi menggemaskan didepannya ini masih belum memiliki nama.
Sampai akhirnya siang itu Lily memutuskan untuk melakukan video call untuk membicarakan masalah nama bayi pada pria itu.
"Nama ibunya Reva, nama Ayahnya Revan gabungin aja." Jawab pria itu santai sambil sibuk membaca berkas didepannya, sedikitpun tak terlihat peduli padahal itu panggilan video.
Nggak kreatif amat!
"Dia laki-laki nggak mungkin namanya Rere dan nggak mungkin juga Vavan karena ia pasti akan diejek dengan nama itu. Bisa rekomen yang lain, yang ada maknanya, nama itu do'a, lebih baik pilih nama yang punya arti bagus yang bisa.....
"Kalau gitu cari aja di google."
"-_-"
Lily menggelengkan kepalanya sembari menghela nafas dalam. Tapi, akhirnya dia juga membuka google karena nggak punya ide, hahaha.
"Arion (mempesona, memikat hati) Azri (cerdas) Alvaro (bijaksana). Bagaimana? Bagus kan?"
".....Kenapa memakai namaku?"
"Apa? Itu...namamu?" Lily jelas terkejut mendengarnya. Dan pria itu malah lebih terkejut melihat ekspresi gadis didepannya yang sepertinya benar-benar tidak tau namanya.
"Azri Alvaro...itu namaku. Bagaimana mungkin kamu bisa nggak tau, kamu bekerja padaku."
Kali ini Lily lebih kaget lagi. "Bukannya Adriansyah Richard, di lowongan kerja kemarin ditulis....
Pria yang biasa disapa Varo itu memijat kepalanya yang sedikit pusing."....itu nama ayahku....kenapa dengan ekspresi mu itu? Kenapa mulutmu menganga begitu? Menjijikkan!"
"Jadi....kamu...si pewaris tunggal itu? Yang akhir-akhir ini heboh dibicarakan di sosial media, tapi tak ada satupun yang mendapatkan fotomu, karena kamu kerja dibalik layar. Woww! Aku bekerja pada seorang milyader. Amazing!"
"Bisakah kita berselfie wahai pak milyarder? Kumohon...."
"-_-" Kalau saja menganiaya wanita itu boleh...ingin ku tendang gadis gila ini. Mungkin begitu arti dari tatapan jijik Varo ketika melihat Lily tersenyum konyol. Sayangnya ini hanya video call, jadi pria itu tidak bisa melaksanakan ide setannya itu.
Lily mengabaikan hal itu dan sibuk bermain dengan bayi mungil yang sejak tadi seperti mengerti dengan percakapan mereka berdua. Bayi itu ikutan tersenyum dan membuat Lily tambah semangat memeluknya.
"Baiklah, sekarang namamu Arion karena kamu terlalu mempesona dan memikat hati tante ini, hahahaha~"
Varo menatap Lily dan keponakannya yang terlihat begitu bahagia dan hatinya merasa hangat. Entah kenapa ia sudah lama tak merasa seperti itu.
🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Cupid (End)
RomancePesan sebelum membaca atau mengkritik karya orang lain : tolong ya, berikan krisan yang bermanfaat, terutama kalau yang baca adalah sesama penulis. Judul maupun isi cerita, adalah 100% dari pemikiran sendiri, nggak copas, nggak nyontek. Author sela...