24. Persyaratan

50.7K 5.5K 282
                                    

Lily memang hanya memiliki ibu dan 3 adiknya sebagai keluarga inti. Tapi yang ia lihat hari ini adalah ada 5 kepala keluarga dirumah itu. Mertua Adiknya, Calon mertua adiknya yang akan menikah bulan depan, paman dari sebelah ibunya dan paman dari sebelah ayahnya. Belum lagi 3 sepupu perempuan dan suaminya, serta 4 sepupu laki-laki dan istri serta anak mereka. Rumah besar itu terlihat penuh dimanapun.

Apa-apaan ini?

Mereka baru saja tiba dirumah setengah jam yang lalu. Varo dan Lily dihentikan oleh Bibi Seli yang kembali di pekerjakan Varo dirumah barunya untuk menyambut kedatangan keluarga Lily. Bibi Seli menjelaskan pada mereka bahwa keluarga Lily yang datang berjumlah 39 orang. Lily dan Varo hanya saling pandang dan tidak bisa berkata apapun saat itu.

"Kita perlu menambah 1 atau 2 tingkat lagi, kalau semua keluargamu mau berkunjung kesini." Varo berbisik pada Lily. Ia juga sedikit terkejut melihat keluarga besar gadis itu.

"Sejujurnya...kamu yang mengundang mereka semua kesini? Atau mereka yang datang sendiri?" Lily bertanya kebingungan.

Varo menjawab jujur. Aku hanya bilang pada ibumu kalau ingin membicarakan masalah pernikahan sekaligus mengundang keluargamu untuk tau tempat tinggal kita. Aku hanya membayar tiket pesawat ibu dan adik-adikmu, aku tidak tau kalau yang lain datang juga."

Di rumah itu mereka hanya memiliki 6 kamar. Maka dari itulah Varo berani mengundang Ibunda Lily dan adik-adiknya, tapi ia tidak menduga kalau rumahnya akan kekurangan kamar. Jadi Varo segera menyuruh salah satu bodyguardnya memesan kamar hotel yang berada sekitar 1 menit dari rumahnya. Ia sebelumnya langsung meminta ma'af pada keluarga Lily yang terpaksa harus tidur di hotel.

Akhirnya 1 kamar di rumah itu ditempati oleh Ibunda Lily dan Lian, kamar kedua ditempati oleh Dinda dan suaminya, kamar ketiga ditempati Lily dan Reyna, kamar ke 4 adalah kamar bayi, anak Dinda dan Arion tidur disana, kamar ke-5 ditempati oleh calon suami Reyna dan pacar Lian, kamar ke 6 tentu saja di tempati sang pemilik rumah. Sisanya menginap di hotel yang tentu saja sudah dibayar oleh Varo.

"Aku nggak tau kalau calon kakak iparku ternyata orang terkenal." Lian menyikut Lily yang sedang memandikan Arion.

Lily yang sejak tadi penasaran akhirnya bertanya. "Kenapa paman dan bibi yang jarang terlihat mengunjungi kita semuanya datang, kenapa para sepupu yang nggak pernah peduli dengan keluarga kita juga datang? Jangan pura-pura bodoh, aku tau kamu juga nggak suka pada mereka."

Lian tersenyum canggung. "Sebenarnya hari itu ada acara syukuran yang diadakan mertuanya kak Dinda, semuanya datang, kakak sendiri kan tau, mertuanya kak Dinda orang kaya dan...para penjilat itu bermanis-manis muka seperti biasanya." Nada penjelasan dari Lian terdengar jelas kalau dia membenci keluarga ayah dan ibundanya. Mereka tak pernah ada ketika Lily dan keluarganya dalam kesulitan, bahkan tak datang saat kematian ayahnya. Tapi mereka itu selalu muncul ketika ada acara pesta atau hajatan lainnya. Pamer tentang keluarga mereka yang lebih sukses dari keluarga Lily, kadang menyindir terang-terangan, dan tentu saja Lily selalu menjadi target utama sindiran itu.

"Kak Varo nelpon, dan bilang ingin bunda ke Jakarta. Mereka ada disana dan bertanya apa itu kak Lily yang nelpon lalu menyindir kak Lily yang nggak hadir di acara syukuran itu. Jadi, Bunda bilang kalau itu pacar kak Lily dan menunjukkan foto kak Varo ke mereka."

"Nah salah satu suami sepupu kita, mengenali wajah kak Varo sebagai salah satu pengusaha berlian paling sukses di Indonesia dan tentu saja mereka jadi ingin memastikan itu kak Varo atau bukan. Jadi mereka sengaja mengikuti kita kesini, mereka membayar tiket mereka sendiri, dan kakak bisa menebak rencana apa yang ada di kepala mereka.

Varo tiba-tiba muncul dibelakang mereka berdua. Pria itu entah sejak kapan menguping dan kali ini memiliki kesempatan untuk menyela pembicaraan itu.

A Little Cupid (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang