49. Pembual

33.5K 3.3K 80
                                    

Lily menatap sekeliling rumah yang super luas dan mewah itu, cukup takjub karena pesta itu ternyata di adakan di sebuah rumah mewah.

"Jadi pesta itu diadakan di rumah?" Gumam Lily.

Varo mengangguk. "Itu juga salah satu alasan kenapa aku malas datang."

Seorang wanita berpakaian elegan menunggu di depan pintu rumah. Terlihat antusias ketika Varo memarkirkan mobilnya tak jauh dari sana. Wanita itu bahkan berlari kecil mendekati mobil mereka.

Varo keluar dari mobil dan langsung di sapa hangat. Arion yang duduk di samping Varo, membukakan pintu mobil untuk Lily dan senyum wanita itu pun menghilang.

Mereka memasuki rumah yang langsung di sambut dengan tatapan terkejut, kagum, iri dan tidak suka dari orang-orang yang berada di sana.

Lily kembali tersenyum. Ini mungkin alasan lainnya kenapa Varo tidak mau berada di pesta seperti itu.

Seorang pria dan wanita yang Lily pikir adalah orang tua dari Erika (karena wajah mereka mirip), menghampiri Varo dan mengucapkan selamat datang. Tentu saja ia tidak lupa bertanya tentang Lily dan Arion, si anggota yang sepertinya tidak di undang.

"Ini istri ku!" Varo meraih tangan Lily, menggenggamnya, sembari memperkenalkannya pada kedua orang itu.

Varo menunjuk pada Arion. "Ini anak laki-laki ku yang paling tua."

"...." Semua orang yang berada di ruangan itu terdiam.

"Jadi ini kakak kalian." Tiba-tiba sebuah suara memecah kesunyian.

"Kak Dafa." Si kembar menyapa anak laki-laki itu antusias. Andreo meraih tangan Arion lalu memperkenalkannya pada Dafa.

"Ini kak Dafa. Orang yang selalu ngebelain kita di sekolah."

Arion menatap Dafa dengan pandangan canggung, sementara anak laki-laki itu (Dafa) tersenyum super ramah.

"Aku Randafa salam kenal, atau....selamat bertemu kembali. Kita teman lama kalau-kalau kamu ingat, dulu kita di TK yang sama dan kita sering bermain bersama. Ayo kembali berteman denganku."

Perkenalan singkat itu berakhir di dengan anak laki-laki itu mengajak Arion bermain catur.

🌺🌺

Varo tentu saja langsung diserang dengan obrolan seputar bisnis dengan rekan kerjanya dan Lily tidak terlalu suka mendengar hal itu. Ia akhirnya memilih berkeliling ruangan sambil memperhatikan rumah besar yang seperti istana kerajaan itu.

"Apa anda istri baru Varo. Saya tidak pernah tau kalau dia sudah menikah lagi."

Sapaan pembuka yang membuat konsentrasi Lily pada sebuah lukisan memudar. Ia menoleh ke arah wanita yang sepertinya ibunda dari tuan rumah.

"Saya tidak menyangka selera Varo standar saja. Padahal saya pikir pria itu sangat mencintai anak saya."

Benarkah? "Kenapa anda bisa berpikir seperti itu?" Lily bertanya penasaran dari mana ke pedean itu berasal.

"Mereka sudah saling mengenal sejak Varo di bangku kuliah. Dan mereka sudah bersama selama 7 tahun. Dari wanita-wanita yang mencoba mendekati Varo, hanya Erika kami lah yang di perlakukan spesial. Dia jarang datang ke pesta, tapi dia tidak pernah menolak undangan anak kami. Dia juga sering berinvestasi pada tempat penitipan anak milik Erika dan bahkan mempromosikan tempat itu pada teman-teman bisnisnya."

Lily hanya tersenyum mendengar hal itu.

"Aku sudah curiga kenapa akhir-akhir ini anak perempuan ku terlihat murung. Ternyata ada yang telah mencuri tunangannya."

A Little Cupid (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang