Varo membaca surat perjanjian itu. Dan pria itu menambahkan persyaratan dari dirinya sendiri. Kalau sampai Lily ketahuan selingkuh, maka pria itu berhak melakukan hal yang sama termasuk hak asuh anak, akan jatuh ditangan Varo.
Tak butuh waktu lama, Varo segera menandatangi surat itu dan memberikannya pada Lily untuk ikut menandatangani surat itu juga.
"Aku...boleh mengajukan persyaratan juga nggak?" Tanya gadis itu.
Dan dia mendapat jawaban 'enggak' yang kompak dari ibundanya dan juga adik-adiknya.
Lily langsung cemberut. Varo yang melihat itu langsung bertanya apa persyaratan yang ingin diajukan gadis itu.
"Aku hanya ingin berhenti makan siang di kantor dan...
"Enggak!"
"....." Lily bahkan kembali menerima jawaban 'enggak' sebelum ia menyelesaikan ucapannya.
Varo memberikan penjelasan dengan kesal. "Kamu kan istriku, tentu kamu harus melakukannya, aku nggak suka makan sendirian, aku udah terbiasa dengan masakan kamu, aku tau kamu ingin berkunjung ke restoran itu, kamu melakukannya tiap ada waktu luang atau ketika aku tidak ada dirumah, aku nggak suka kamu bicara sama pria lain."
"....." Ngomong apa sih nih orang?
"Woy Bos...dia akan segera menikah, hentikan kecemburuan nggak jelasmu itu."
"Tapi mereka belum menikah, kita juga belum menikah, perjanjian pranikah ini bisa tidak ada gunanya, kalau kalian sampai selingkuh sebelum kita resmi menikah. Aku tidak mau itu terjadi."
"....."
Ibunda Lily menatap anaknya dengan pandangan curiga, dan Lily mengerti arti pandangan itu.
"Mom, I'm not that kind of person. Dia teman Lily, pacarnya juga teman Lily dan Lily bahkan lebih dekat ke pacarnya ketimbang pria itu. Ah...kalian pasti tau...kalian adalah penggemar novel misteri karyanya, penulisnya itu...
Lily langsung membungkam mulutnya. Ia juga menepuk jidatnya sendiri. Oh my God, aku harusnya nggak bilang kan!, dasar mulut ember ini.
Lian, Dinda dan Reyna menatap Lily secara bersamaan. Mereka jelas ingat novel favorit yang pernah mereka baca, dan Lily mengetahuinya karena pernah memberitau mereka soal meet and greet penulis novel itu di Bali.
"Mocca." Ucap mereka bersamaan dan menunggu reaksi dari kakak perempuannya itu.
Lily akhirnya mengangguk dan tentu saja teriakan gembira dari ketiganya membuat orang lain terkejut.
"Yak ampun kak! Kakak temenan sama penulisnya, Seriusan?! kenal di mana? Aku udah penasaran setengah mati dengan wajah cewek mungil itu."
Cukup aneh ketika mendengar pernyataan itu datang dari gadis yang juga bertubuh mungil seperti Lian. Lily hanya tersenyum.
"Kakak punya nomor telponnya? Beneran dia akan menikah? Kapan? Apa kakak di undang? Bisa minta tolong undang kami juga? please~"
Reyhan bahkan sampai speechless melihat tunangannya itu. Ia tau kegilaan Reyna akan novel misteri, ia yang menemani gadis itu ke Bali bersama kedua kakaknya.
Suami Dinda, Devan sudah tersenyum duluan kearah istrinya itu. Ia berharap Dinda mengerti kode darinya bahwa ada orang tuanya yang mewajibkan table manner ketika mereka makan. Dinda hanya balas tersenyum pada suaminya. Lalu berkata dengan nada sopan pada adiknya. "Kita..tidak akan tidur malam ini."
"....."
Dan makan malam itu berakhir dengan persetujuan Ibunda Lily bahwa Varo dan Lily akan menikah 3 hari lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Cupid (End)
RomancePesan sebelum membaca atau mengkritik karya orang lain : tolong ya, berikan krisan yang bermanfaat, terutama kalau yang baca adalah sesama penulis. Judul maupun isi cerita, adalah 100% dari pemikiran sendiri, nggak copas, nggak nyontek. Author sela...