Arion sekarang sedang bersama Aciel, Azriel dan Luciel di cafetaria milik Lily. Ketiganya makan siang disana dan Arion menarik nafas dalam karena Lily lagi-lagi tidak menemaninya makan. Mamanya itu sekarang tidur di lantai 4 cafe.
"Rion nggak makan?" Ciel bertanya ketika melihat Arion tidak menyentuh makanannya.
"Lion pengen makan cama mama."
Luciel yang duduk di sebelas Arion mengelus pundak si kecil itu. "Tapi mama nya Rion lagi sakit. Nanti kalau sudah sembuh, bisa makan sama-sama."
Bukanya jadi semangat si kecil itu malah tambah murung.
Begitu diantar pulang dari cafetaria. Arion naik ke kamar Lily dan membuka pintu. Disana ia melihat mamanya tidur. Arion diam-diam melepaskan sepatunya dan naik ketempat tidur.
Lily bangun setengah jam kemudian dan mendapati Arion tidur sambil memegang tangannya. Ia memeluk si kecil itu dan kembali tidur.
Sore telah tiba ketika terdengar ribut dari lantai bawah. Lily dan Rion juga terbangun. Begitu mereka ke lantai bawah. Ibunda Lily dan yang lainnya sudah tiba di rumah.
"Eh cucu nenek udah bangun. Belum mandi kan, mau mandi sama nenek?" Tanya Ibunda Lily sambil menggendong Arion.
Si kecil itu menatap neneknya lalu berpaling kearah Lily. "...Mau mandi sama mama aja."
Lily tersenyum dan akhirnya pergi memandikan Rion.
"Mama macih cakit?" Tanya si kecil itu ketika Lily mengganti bajunya.
Lily menggeleng.
Arion langsung tersenyum. "Jadi...mama bica makan lagi cama Lion kan-kan."
"...."Lily hanya tersenyum.
"Dedek bayinya...nakal ya ma?" Arion kembali bertanya.
"Kenapa?"
Arion memasak wajah cemberut yang lucu. "Dedek bayinya bikin mama cakit, Lion nggak cuka! Lion nggak jadi aja mau dedek bayinya, bial minjem dedek bayi cama kak Ciel aja."
"....." Waduh mesti jawab apa nih?
Lily mendudukkan Arion di pangkuannya. "Tapi...kalau dedek bayinya nangis gimana? Dedeknya kan udah jauh-jauh datang, terus tidur di perut mama. Kalo disuruh pergi....nanti mama tambah sakit, papa juga sedih."
"....."
Lily mengelus kepala Arion. "Arion jadi kan mau sekolahnya?" Lily mengalihkan topik pembicaraan.
Arion mengangguk.
"Nanti waktu sekolah, mama sama papa nggak bisa ikut loh! Rion makan, main sama belajarnya sama teman-teman. Nah mama cuma bisa jemput sama anterin Rion aja. Rion nya nggak pa-pa?"
Yang ditanya malah makin murung. "Mama kenapa nggak cekolah juga?"
"Karena Buk gurunya bilang, orang dewasa di suruh kerja aja. Biar anak kecil kayak Arion yang sekolah. Tapi...buk guru juga bilang, orang dewasa boleh main ke sekolah, jadi Rion jangan sedih yah."
"Mmm...oke." Meski sebenarnya masih tidak terima penjelasan Lily, Arion akhirnya tersenyum lalu meminta mamanya itu makan dengannya.
🌺🌺
"Mual muntahnya masih?" Bunda Lily bertanya ketika memangku Arion. Si kecil itu tampak senang karena akhirnya mamanya tidak muntah-muntah lagi.
Meski tadinya ia sempat murung lagi karena tidak melihat Varo, tapi berkat Ciel dan yang lainnya, si kecil itu kembali ceria dan lupa rasa kangennya pada papanya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Cupid (End)
Storie d'amorePesan sebelum membaca atau mengkritik karya orang lain : tolong ya, berikan krisan yang bermanfaat, terutama kalau yang baca adalah sesama penulis. Judul maupun isi cerita, adalah 100% dari pemikiran sendiri, nggak copas, nggak nyontek. Author sela...