Apa yang kamu rasakan ketika kamu yang dulunya berusia 3 tahun dan terbangun berusia 10 tahun.
Kalau aku...
Bingung, heran dan takjub.
Aku dulu biasa di gendong papa dan mama tapi sekarang, rasanya tak pantas lagi dengan tubuhku yang tinggi ini.
Dulu aku bisa bermanja-manja, bermain sepuasnya di taman bermain atau di ruang bermain. Sekarang tidak ada anak yang sebaya dengan ku yang melakukan hal itu.
Dan aku punya tiga orang adik yang pikirannya jauh lebih dewasa dari ku.
Tak ada yang berubah dari mama dan papa. Mama selalu tersenyum manis dan mencium pipi ku sebelum tidur. Papa, dia selalu membelikan ku semua barang yang menarik matanya sama seperti dulu. Dia juga selalu bilang jangan kasih tau mama.
Adik ku Alandra, sikapnya dewasa, tidak suka marah, tidak suka ribut, lalu mengajarkan ku banyak hal yang aku tidak tau. Mirip papa ketika bekerja.
Andreo lain lagi. Dia maju lebih dulu ketika ada yang mengganggu mereka main. Tidak suka orang lain merebut mainan mereka tapi juga cepat berteman dan sangat ceria.
Sena....lebih mirip adik laki-laki. Meski penampilannya manis dan mengingatkan ku pada boneka BJD yang terletak di kamar, dia akan maju lebih dulu dan memukul orang lain yang menganggu mereka. Meski akhirnya yang benar-benar berkelahi adalah Andreo, sementara Alandra melindungi Sena.
Mereka bertiga tidak menangis ketika di sekolah. Tapi begitu sampai rumah, ketiganya langsung merengek pada mama dan papa. Hal itu menyebabkan mereka sering pindah sekolah.
Meski sudah keluar dari Rumah Sakit sejak 3 bulan yang lalu, aku belum di izinkan kemana-mana sendirian, aku juga masih harus menjalani serangkaian pemeriksaan di Rumah Sakit. Tugas ku sekarang adalah menemani adik-adik ku kemanapun mereka pergi, atau lebih tepatnya, aku di seret ke tempat-tempat yang mereka sukai dan sangat ingin mereka tunjukkan padaku.
Beberapa ingatan ku sebelum koma, sering melintas membuat kepala ku sakit, dan aku tidak menyukai hal itu.
Aku tidak mau mengeluh pada papa dan mama karena aku tidak suka melihat mereka khawatir. Tapi Alandra entah bagaimana bisa selalu berhasil melapor ke papa yang ujung-ujungnya aku di suruh istirahat di rumah.
Bosan? Jelas! Kadang aku bisa seharian di dalam kamar gara-gara sakit kepala. Mama beberapa kali memeriksa keadaanku dan kadang tidur di samping ku, membuat papa mengomel.
Aku mendapat nomor telpon kak Ciel, Azriel dan Luciel yang sudah pindah ke daerah lain. Yah! Aku ingat mereka. Mereka dulu sering mengajak ku bermain, juga pernah tinggal di rumah ini. Aku jadi penasaran, apa mereka masih lebih tinggi dari ku? Apa kak Ciel masih baik seperti dulu, dia dulu paling sering membagikan makanan kesukaannya pada ku. Kak Luciel sering mengajari ku membaca, sedangkan kan Azriel mengajariku berhitung.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Cupid (End)
RomancePesan sebelum membaca atau mengkritik karya orang lain : tolong ya, berikan krisan yang bermanfaat, terutama kalau yang baca adalah sesama penulis. Judul maupun isi cerita, adalah 100% dari pemikiran sendiri, nggak copas, nggak nyontek. Author sela...